Mohon tunggu...
Siti Khoirnafiya
Siti Khoirnafiya Mohon Tunggu... Lainnya - Pamong budaya

Antropolog, menyukai kajian tentang bidang kebudayaan

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Siapa itu Stakeholder?

17 Januari 2025   14:24 Diperbarui: 17 Januari 2025   18:30 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: dokumentasi penulis

Stakeholder atau dalam bahasa Indonesia pemangku kepentingan adalah istilah yang merujuk pada semua pihak yang memiliki kepentingan dan pengaruh terhadap suatu organisasi, baik itu individu, kelompok, atau organisasi lain. Sederhananya, mereka adalah pihak-pihak yang "berkepentingan" dengan keberlangsungan dan keberhasilan suatu perusahaan.

Ahli yang Memperbincangkan Stakeholder

Konsep stakeholder telah menjadi topik yang populer dalam dunia bisnis dan manajemen. Menurut Freeman (1984), yang merupakan salah satu tokoh utama dalam teori stakeholder, "Stakeholders are those groups who are vital to the survival and success of the corporation." Edward Freeman: Salah satu tokoh paling berpengaruh dalam teori stakeholder. Freeman mendefinisikan stakeholder sebagai "sekelompok individu dan kelompok yang dapat mempengaruhi atau dipengaruhi oleh pencapaian tujuan organisasi."

Pernyataan tersebut menekankan bahwa keberadaan dan kepuasan stakeholder sangat penting bagi kelangsungan hidup suatu organisasi. Jika stakeholder merasa diabaikan atau tidak puas, mereka dapat mengambil tindakan yang merugikan perusahaan, seperti protes, penarikan dukungan, atau bahkan litigasi.

Freeman dalam tulisannya yang berjudul "Stakeholder Theory of the Modern Corporation" menghadirkan sebuah perspektif baru mengenai peran perusahaan dalam masyarakat. Tulisan Freeman tersebut mengkritisi pandangan tradisional yang selama ini meyakini bahwa tujuan utama perusahaan semata-mata adalah memaksimalkan keuntungan bagi para pemegang saham. Ia memperkenalkan konsep yang lebih inklusif, yaitu stakeholder, yang mencakup berbagai pihak yang berkepentingan dengan keberlangsungan perusahaan, mulai dari karyawan, pelanggan, pemasok, komunitas, hingga lingkungan. Dengan demikian, Freeman mengusulkan pergeseran paradigma dalam memahami tujuan bisnis. Menurutnya, tujuan perusahaan seharusnya lebih luas, yakni menciptakan nilai bagi seluruh stakeholder. Selain itu, Freeman juga menekankan pentingnya mempertimbangkan aspek etis dalam setiap keputusan bisnis, mengingat dampaknya yang signifikan terhadap semua pihak yang terkait.

Teori stakeholder yang diperkenalkan oleh R. Edward Freeman telah memberikan kontribusi yang sangat signifikan dalam dunia bisnis. Teori ini telah menjadi kerangka kerja yang solid dalam memahami dan mengelola hubungan yang kompleks antara perusahaan dengan berbagai pihak yang berkepentingan. Lebih dari itu, teori stakeholder telah mendorong pergeseran paradigma dalam filsafat bisnis, di mana perusahaan tidak hanya dilihat sebagai entitas yang berorientasi pada profit semata, tetapi juga sebagai bagian dari sistem sosial yang lebih luas. Dengan demikian, teori ini memiliki implikasi praktis yang sangat relevan bagi perusahaan dalam merumuskan strategi bisnis yang berkelanjutan. Perusahaan yang mengadopsi pendekatan stakeholder akan lebih mampu menciptakan nilai bagi semua pihak yang terkait, membangun reputasi yang baik, dan memastikan keberlangsungan bisnis dalam jangka panjang.

Selanjutnya adalah Michael E. Porter dalam bukunya Strategic Management: A Competitive Advantage Approach" karya Buku ini merupakan salah satu karya paling berpengaruh dalam dunia manajemen strategis dan telah menjadi rujukan bagi banyak perusahaan dalam merumuskan strategi bisnis mereka. Intinya, buku ini berfokus pada bagaimana sebuah perusahaan dapat mencapai keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Porter berargumen bahwa keunggulan kompetitif bukanlah sesuatu yang terjadi begitu saja, melainkan hasil dari perencanaan dan pelaksanaan strategi yang matang.

Michael E. Porter dalam bukunya mengidentifikasi lima kekuatan kompetitif utama yang membentuk lanskap persaingan dalam suatu industri. Kelima kekuatan ini adalah: ancaman dari perusahaan baru yang ingin memasuki pasar, kekuatan tawar-menawar dari pemasok, kekuatan tawar-menawar dari pembeli, ancaman dari produk atau jasa substitusi, serta intensitas persaingan di antara perusahaan yang sudah ada dalam industri. Dengan menganalisis kelima kekuatan ini, perusahaan dapat memahami posisi kompetitifnya dan merumuskan strategi yang tepat untuk menghadapi tantangan dan peluang yang ada.

Selain menganalisis lingkungan eksternal melalui lima kekuatan kompetitif, Porter juga menyarankan tiga strategi generik yang dapat diterapkan perusahaan untuk meraih keunggulan kompetitif. Ketiga strategi tersebut adalah kepemimpinan biaya rendah, diferensiasi, dan fokus. Kepemimpinan biaya rendah berfokus pada upaya untuk mencapai biaya produksi terendah di dalam industri, sehingga perusahaan dapat menawarkan produk atau jasa dengan harga yang lebih kompetitif. Strategi diferensiasi, di sisi lain, menekankan pada upaya untuk membedakan produk atau jasa perusahaan dari pesaing, sehingga pelanggan bersedia membayar harga premium. Sementara itu, strategi fokus melibatkan konsentrasi pada segmen pasar tertentu, baik dari segi produk, layanan, atau kelompok pelanggan, dengan tujuan memenuhi kebutuhan spesifik segmen tersebut secara lebih baik daripada pesaing.

Sementara itu terkait dengan tawaran terkait nilai, Porter memperkenalkan konsep rantai nilai, yang menggambarkan seluruh aktivitas yang dilakukan perusahaan untuk menciptakan nilai bagi pelanggan. Dengan memahami rantai nilai, perusahaan dapat mengidentifikasi aktivitas mana yang dapat memberikan keunggulan kompetitif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun