Ibu: Tiang Penyangga Surga dalam Perspektif Islam
Tidak ada satu pun tulisan ilmiah yang saya temukan yang secara eksplisit menyatakan bahwa ibu adalah sahabat anak. Konsep sahabat dalam konteks ilmiah biasanya merujuk pada hubungan antar individu sejawat, bukan hubungan orang tua-anak. Namun, banyak penelitian ilmiah yang menunjukkan bahwa hubungan ibu-anak yang positif dan penuh kasih sayang memiliki dampak yang sangat positif pada perkembangan anak. Berikut beberapa aspeknya:Â
Hubungan ibu-anak yang aman dan penuh kasih sayang membantu anak mengembangkan keterikatan yang sehat, yang penting untuk perkembangan emosional dan sosial mereka.
Interaksi positif dengan ibu membantu anak mengembangkan kemampuan bahasa, kognitif, dan sosial-emosional.
Anak-anak yang memiliki hubungan yang kuat dengan ibu mereka cenderung memiliki kesehatan mental yang lebih baik dan lebih tahan terhadap stres.
Penting untuk diingat bahwa hubungan orang tua-anak adalah kompleks dan unik bagi setiap keluarga. Meskipun sahabat mungkin bukan istilah ilmiah yang tepat dalam hubungan ibu dan anak tetapi Islam menempatkan sosok ibu sangat istimewa.Â
Dalam Islam, peran ibu begitu mulia dan diposisikan sebagai tiang penyangga surga. Keberadaannya diibaratkan sebagai pintu gerbang menuju kebahagiaan dunia dan akhirat. Berikut adalah beberapa perspektif Islam tentang ibu yang baik:
1. Posisi Ibu yang Mulia:
Hadits Riwayat At-Tirmidzi: Surga di bawah telapak kaki ibu. (Hadits Riwayat At-Tirmidzi, no. 1461)
Hadits Riwayat An-Nasa'i: Ridha Allah terletak pada ridha ibu, dan murka Allah terletak pada murka ibu. (Hadits Riwayat An-Nasa'i, no. 3164)
Hadits-hadits di atas menunjukkan betapa mulianya posisi ibu dalam Islam. Kebahagiaan dan keridhaan Allah SWT sangat erat kaitannya dengan keridhaan ibu.