Sistem pewarisan merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan sosial manusia yang mengatur bagaimana harta benda, status, dan hak-hak diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Dalam perspektif antropologi, sistem pewarisan tidak hanya dilihat sebagai mekanisme hukum, tetapi juga sebagai refleksi dari struktur sosial, nilai-nilai budaya, dan hubungan kekuasaan dalam suatu masyarakat. Â Faktor-faktor yang mempengaruhi sistem pewarisan:
Struktur Sosial: Sistem kekerabatan, kelas sosial, dan sistem politik.
Nilai-nilai Budaya: Konsep keluarga, gender, dan kepemilikan.
Kondisi Ekonomi: Kekayaan, sumber daya, dan sistem produksi.
Faktor Sejarah: Perkembangan sosial, politik, dan ekonomi.
Sistem pewarisan merupakan fenomena kompleks yang dipengaruhi oleh berbagai faktor. Memahami sistem pewarisan dalam berbagai budaya membantu kita untuk memahami struktur sosial, nilai-nilai budaya, dan hubungan kekuasaan dalam masyarakat. Nah apa sajakah jenis sistem pewarisan dimaksud.Â
Berikut adalah beberapa jenis sistem pewarisan yang umum ditemukan dalam berbagai budaya:
1. Pewarisan Patrilineal:
 Sistem ini menitikberatkan pada garis keturunan laki-laki. Harta benda, status, dan hak-hak diwariskan dari ayah kepada anak laki-laki.  Contoh: Masyarakat Jawa, Minangkabau, dan beberapa suku di Afrika. Implikasi dari sistem pewarisan ini, diantaranya:Â