Mohon tunggu...
Siti Khoirnafiya
Siti Khoirnafiya Mohon Tunggu... Lainnya - Pamong budaya

Antropolog, menyukai kajian tentang bidang kebudayaan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Perspektif Antropologi dalam Sistem Pewarisan: Penjelasan Singkat terkait Primogenitur

5 Agustus 2024   10:20 Diperbarui: 5 Agustus 2024   10:40 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: dokumentasi pribadi penulis

Sistem pewarisan merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan sosial manusia yang mengatur bagaimana harta benda, status, dan hak-hak diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Dalam perspektif antropologi, sistem pewarisan tidak hanya dilihat sebagai mekanisme hukum, tetapi juga sebagai refleksi dari struktur sosial, nilai-nilai budaya, dan hubungan kekuasaan dalam suatu masyarakat.  Faktor-faktor yang mempengaruhi sistem pewarisan:

  • Struktur Sosial: Sistem kekerabatan, kelas sosial, dan sistem politik.

  • Nilai-nilai Budaya: Konsep keluarga, gender, dan kepemilikan.

  • Kondisi Ekonomi: Kekayaan, sumber daya, dan sistem produksi.

  • Faktor Sejarah: Perkembangan sosial, politik, dan ekonomi.

Sistem pewarisan merupakan fenomena kompleks yang dipengaruhi oleh berbagai faktor. Memahami sistem pewarisan dalam berbagai budaya membantu kita untuk memahami struktur sosial, nilai-nilai budaya, dan hubungan kekuasaan dalam masyarakat. Nah apa sajakah jenis sistem pewarisan dimaksud. 

Berikut adalah beberapa jenis sistem pewarisan yang umum ditemukan dalam berbagai budaya:

1. Pewarisan Patrilineal:

 Sistem ini menitikberatkan pada garis keturunan laki-laki. Harta benda, status, dan hak-hak diwariskan dari ayah kepada anak laki-laki.  Contoh: Masyarakat Jawa, Minangkabau, dan beberapa suku di Afrika. Implikasi dari sistem pewarisan ini, diantaranya: 

  • Dominasi laki-laki dalam struktur sosial.

  • Perempuan memiliki peran terbatas dalam pewarisan.

  • HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    5. 5
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
    Lihat Sosbud Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun