Mohon tunggu...
Siti Khoirnafiya
Siti Khoirnafiya Mohon Tunggu... Lainnya - Pamong budaya

Antropolog, menyukai kajian tentang bidang kebudayaan

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Mengapa Anak Lebih Suka Jajan dan Apa Saja Tips untuk Orang Tua?

19 Juli 2024   07:59 Diperbarui: 19 Juli 2024   08:02 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: dokumentasi pribadi penulis 

Mengapa anak lebih suka jajan dan apa saja tips untuk orang tua?

Ada banyak faktor yang bisa menjelaskan kenapa anak-anak lebih suka jajan di sekolah dibanding bekel dari rumah. Berikut beberapa penjelasannya:

  • Faktor Psikologis, yang dapat dirinci berikut:
    • Anak-anak cenderung penasaran dan ingin mencoba hal-hal baru, termasuk makanan. Jajan di sekolah menawarkan variasi dan rasa yang berbeda dari bekel rumah. Dalam hal ini terkait dengan factor keingintahuan dan rasa ingin mencoba:*
    • Jajan di sekolah seringkali dikaitkan dengan rasa "istimewa" dan "bersama teman". Anak-anak merasa lebih "keren" dan "termasuk" saat jajan bersama teman-temannya. Dalam hal ini disebut factor rasa yang dipandang istimewa dan bersama teman.
    • Anak-anak sangat dipengaruhi oleh teman-temannya. Jika teman-temannya jajan, mereka cenderung ikut jajan juga.
  • Faktor Praktis
    • Jajan di sekolah mudah diakses dan tersedia di kantin atau warung sekitar sekolah.
    • Jajan di sekolah lebih cepat dan praktis dibandingkan dengan menyiapkan bekel di rumah.
    • Anak-anak mungkin tidak punya waktu untuk menyiapkan bekel di pagi hari, terutama jika mereka harus bangun pagi.
  • Faktor Sosial dan Budaya
    • Masyarakat modern cenderung mendorong konsumsi makanan siap saji dan jajanan.
    • Iklan dan promosi makanan ringan dan minuman manis yang gencar di media massa juga mempengaruhi pilihan anak-anak.
  • Faktor Kesehatan
    • Anak-anak mungkin tidak memahami pentingnya gizi seimbang dan memilih jajanan yang tidak sehat.
    • Kantin sekolah mungkin tidak menyediakan pilihan makanan sehat yang menarik bagi anak-anak.
  • Faktor Ekonomi
    • Jajan di sekolah biasanya lebih murah dibandingkan dengan membeli makanan di restoran atau kafe.
    • Orang tua mungkin tidak memiliki cukup uang untuk menyediakan bekel yang lebih beragam dan menarik bagi anak-anak.

Namun, penting untuk diingat bahwa setiap anak berbeda dan memiliki preferensi yang berbeda. Ada juga anak-anak yang lebih suka bekal dari rumah karena alasan kesehatan, kebiasaan, atau faktor lainnya. Nah ada beberapa solusi atau tips buat orang tua

  • Orang tua dan guru perlu meningkatkan kesadaran anak-anak tentang pentingnya gizi seimbang dan bahaya makanan tidak sehat.
  • Orang tua bekerja sama dengan sekolah perlu menyediakan pilihan makanan sehat yang menarik dan terjangkau di kantin.
  • Orang tua bisa membuat bekel yang menarik dan kreatif untuk anak-anak, dengan melibatkan mereka dalam proses pembuatannya.
  • Orang tua dan guru perlu membangun kebiasaan makan sehat sejak dini, dengan memberikan contoh yang baik dan mengajarkan anak-anak tentang pentingnya makan makanan bergizi.

Berikut beberapa tips untuk mengurangi kebiasaan jajan anak di sekolah:

  • Persiapkan Bekal Sehat
    • Ajak anak memilih menu bekal dan membantu menyiapkan. Ini akan membuatnya lebih tertarik untuk makan bekalnya.
    • Jangan bosan dengan menu yang itu-itu saja. Cobalah berbagai macam makanan sehat dan menarik, seperti sandwich, salad, buah potong, yogurt, dan makanan ringan homemade.
    • Gunakan wadah bekal yang menarik dan praktis sehingga pengemasan menarik.
    • Pastikan anak membawa air minum yang cukup untuk menghindari dehidrasi.
  •  Edukasi Anak tentang Pentingnya Makan Sehat
    • Beri tahu anak tentang makanan sehat atau tentang pentingnya nutrisi untuk tumbuh kembang dan menjaga kesehatan.
    • Ajarkan tentang makanan sehat dan tidak sehat. Jelaskan perbedaan antara makanan yang baik untuk tubuh dan makanan yang tidak baik.
    • Libatkan anak dalam memilih makanan di rumah. Ajak anak ke supermarket dan biarkan mereka memilih makanan sehat yang ingin mereka makan.
  • Berikan Alternatif Jajan yang Sehat
    • Sediakan camilan sehat di rumah. Siapkan camilan sehat seperti buah potong, kacang-kacangan, atau yogurt untuk dibawa ke sekolah.
    • Ajarkan anak untuk membuat camilan sendiri. Hal Ini bisa menjadi kegiatan yang menyenangkan dan edukatif.
    • Komunikasikan dengan Pihak Sekolah
    • Berdiskusi dengan guru. Berbicaralah dengan guru tentang pentingnya makan sehat dan minta dukungan mereka untuk mengurangi jajan di sekolah.
    • Ajukan ide untuk program makan sehat di sekolah. Misalnya, menyediakan kantin sehat atau program edukasi tentang gizi.
  • Berikan Contoh yang Baik
    • Makan sehat di depan anak. Anak-anak cenderung meniru perilaku orang tua. Jadi, pastikan kamu juga makan sehat di depan mereka.
    • Hindari jajan sembarangan. Batasi jajan di luar rumah dan pilih makanan yang sehat.
  • Tetapkan Aturan Jajan
    • Batasi uang jajan. Berikan uang jajan yang cukup untuk membeli makanan sehat dan tidak berlebihan.
    • Tetapkan waktu jajan. Atur waktu khusus untuk jajan, misalnya hanya saat istirahat.
  • Bersikap Konsisten
    • Tetap konsisten dengan aturan. Jangan mudah tergoda untuk memberikan jajan yang tidak sehat.
    • Berikan pujian dan penghargaan. Berikan pujian dan penghargaan kepada anak ketika mereka memilih makanan sehat.

Ingat, mengubah kebiasaan jajan anak membutuhkan waktu dan kesabaran. Yang penting adalah konsisten dan memberikan contoh yang baik. Dengan demikian diperlukan edukasi anak tentang pentingnya makan sehat bisa dilakukan dengan berbagai cara yang menyenangkan dan mudah dipahami. Berikut beberapa tipsnya:

  • Libatkan Anak dalam Proses Memasak
    • Berbelanja bersama. Ajak anak ke pasar atau supermarket untuk memilih bahan makanan sehat. Jelaskan manfaat setiap bahan makanan.
    • Memasak bersama. Libatkan anak dalam proses memasak, seperti mencuci sayur, mengaduk adonan, atau menata makanan di piring.
    • Menjelaskan proses memasak. Jelaskan bagaimana bahan makanan diolah menjadi makanan yang lezat dan bergizi.

  • Gunakan Bahasa yang Sederhana dan Menarik
    • Cerita dan dongeng. Ceritakan kisah-kisah tentang makanan sehat dan manfaatnya.
    • Lagu dan permainan. Gunakan lagu dan permainan untuk mengajarkan tentang makanan sehat.
    • Gambar dan ilustrasi. Gunakan gambar dan ilustrasi yang menarik untuk menjelaskan tentang makanan sehat.
  • Buat Makan Sehat Menjadi Menyenangkan
    • Variasi makanan. Sajikan berbagai macam makanan sehat dengan warna dan tekstur yang menarik.
    • Bentuk makanan. Buat bentuk makanan yang lucu dan menarik, seperti sandwich berbentuk hewan atau buah potong yang dihias.
    • Makan bersama keluarga. Makan bersama keluarga secara teratur dan ciptakan suasana yang menyenangkan.
  • Berikan Contoh yang Baik
    • Orang tua sebagai role model. Orang tua harus menjadi contoh dalam mengonsumsi makanan sehat.
    • Hindari makanan tidak sehat. Batasi konsumsi makanan tidak sehat seperti makanan cepat saji, minuman manis, dan makanan olahan.
  • Jelaskan Manfaat Makan Sehat
    • Kesehatan fisik. Jelaskan bagaimana makanan sehat dapat membantu anak tumbuh sehat, kuat, dan berenergi.
    • Kesehatan mental. Jelaskan bagaimana makanan sehat dapat membantu anak fokus belajar, berpikir jernih, dan memiliki mood yang baik.
    • Kesehatan jangka panjang. Jelaskan bagaimana makanan sehat dapat mencegah penyakit kronis di masa depan.
  • Berikan Pilihan
    • Berikan pilihan. Berikan anak pilihan makanan sehat untuk dipilih, sehingga mereka merasa memiliki kontrol atas apa yang mereka makan.
    • Hindari paksaan. Jangan memaksa anak untuk makan makanan yang tidak disukainya.
  • Bersabar dan Konsisten
    • Proses yang bertahap. Membangun kebiasaan makan sehat membutuhkan waktu dan kesabaran.
    • Konsisten. Tetap konsisten dalam memberikan edukasi dan contoh yang baik.

 Dalam edukasi merupakan proses yang berkelanjutan. Dengan kesabaran dan konsistensi, Anda dapat membantu anak membangun kebiasaan makan sehat yang akan bermanfaat bagi mereka di masa depan.

Semoga dapat membantu!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun