Mohon tunggu...
Siti Makhfudhoh
Siti Makhfudhoh Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa Institut Agama Islam Tazkia Bogor

Hobi saya menulis, membaca, menonton, dan memasak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perilaku dan Persepsi Manajemen Keuangan Generasi Y dan Z tentang Investasi

7 Juni 2023   21:13 Diperbarui: 30 Maret 2024   21:12 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Alokasi dana untuk kebutuhan sehari-hari Gen Z: 26,7% untuk biaya komunikasi (pulsa, internet), 22,8% untuk belanja bahan makanan, 22,2% untuk membayar tagihan harian, 7,0% untuk tabungan dan dana darurat, 6,5% untuk makanan ringan, 4,1% untuk fashion, 4,0% untuk investasi, 3,8% untuk bahan bakar, 1,2% untuk hiburan, 0,8% untuk liburan. Banyak responden Gen Z menyebut pembelian pinjaman, internet, dan belanja bahan makanan sebagai kebutuhan rutin bulanan. Padahal kebutuhan yang paling banyak membutuhkan sumber daya adalah komunikasi. Distribusi komunikasi, belanja bahan makanan, dan tagihan hampir seimbang.  

Hampir 40% responden menyisihkan sebagian penghasilannya untuk ditabung, lebih dari separuh responden tersebut menabung 1-20% dari penghasilannya. Namun ternyata setengah dari responden menyatakan bahwa tabungan yang ditabung untuk kebutuhan sehari-hari hanya akan bertahan selama 3 bulan ke depan. Jika pendapatan meningkat di bulan berikutnya, 72,2% responden akan menabung. 44,4% responden menggunakan dana tersebut sebagai modal usaha.

Di antara produk perbankan dan keuangan yang digunakan responden survei Katadata Insight Center, responden lebih sering menggunakan dompet digital daripada ATM. Penggunaan dompet digital seperti Gopay, Ovo, Shopeepay, Dana dan lainnya sebesar 67,8%, sedangkan penggunaan ATM sebesar 51,1%. Rekening bank digital digunakan oleh 24,3% responden. Tiga produk perbankan dan keuangan yang banyak digunakan adalah dompet digital, ATM, dan rekening bank tradisional. Dibandingkan dengan Generasi Y, sebagian kecil Generasi Z memiliki rekening bank atau mobile bank.

Persepsi Investasi: 66,7% responden menganggap investasi itu penting. Berdasarkan kelompok umur, Generasi Y/Milenial memiliki urgensi investasi yang lebih tinggi dibandingkan kelompok umur lainnya. Meskipun Generasi Z adalah yang terendah. Berdasarkan kelompok SES, semakin tinggi kelompok SES maka semakin mendesak untuk berinvestasi di properti. Sebagian besar responden tidak memiliki investasi karena tidak ada dana yang dialokasikan untuk mereka. Selain itu, 14,9% responden tidak berpikir untuk berinvestasi. Jenis investasi yang paling populer adalah emas, tanah, dan real estat. Pada saat yang sama, cryptocurrency seperti Bitcoin hanya dibutuhkan oleh 7,8 persen dari mereka yang disurvei.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun