Kesetaraan gender berperan penting dalam membentuk perilaku sosial anak. Kesetaraan gender berarti laki-laki dan perempuan memperoleh kesempatan dan hak sebagai manusia, untuk memenuhi perannya dan berpartisipasi dalam urusan politik, hukum, ekonomi, sosial budaya, pendidikan, pertahanan dan keamanan negara (hankamnas). Hak yang sama untuk menikmati hasil kegiatan dan pembangunan. Mempraktikkan kesetaraan gender melalui sosialisasi  keluarga sangat efektif  membantu anak memahami dan menginternalisasikan nilai-nilai kesetaraan gender. Sosialisasi laki-laki dan perempuan yang terjadi dalam keluarga dapat menimbulkan perbedaan gender  yang dibentuk, disosialisasikan, diperkuat, bahkan dikonstruksi oleh ajaran agama.
Peran orang tua dalam pembentukan identitas gender anak juga sangat penting. Orang tua berperan penting dalam mengontrol perilaku dan sikap laki-laki atau perempuan yang diterima anaknya. Hal ini bisa berupa memuji atau menghukum anak, tergantung jenis kelamin anak. Peran orang tua dalam penanaman nilai dan norma terkait gender mempunyai dampak yang signifikan terhadap perkembangan gender anak. Secara keseluruhan, kesetaraan gender berperan penting dalam membentuk perilaku sosial anak.
Kesetaraan gender  membantu anak memahami dan menginternalisasikan nilai-nilai kesetaraan gender serta membantu orang tua mengatur perilaku dan sikap laki-laki atau perempuan yang diterima anaknya. Oleh karena itu, kesetaraan gender dapat menjadi elemen penting dalam membentuk perilaku sosial anak yang lebih adil dan inklusif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H