Utang dapat memiliki dampak positif dan negatif terhadap perekonomian dan keuangan suatu negara. Dampak positif dari utang antara lain dapat mendorong pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, dan membiayai proyek-proyek pembangunan yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Namun, dampak negatif dari utang antara lain adalah meningkatnya pembayaran cicilan utang pokok dan bunga utang yang dapat menghambat pertumbuhan ekonomi, membatasi kemampuan pemerintah untuk merespons perubahan ekonomi, dan menimbulkan risiko keuangan yang dapat mempengaruhi stabilitas ekonomi. Selain itu, terlilit utang juga dapat menimbulkan dampak negatif seperti menciptakan utang baru, menimbulkan tekanan emosional, dan menurunkan skor kredit. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah untuk mengelola utang dengan baik dan bijak agar dapat meminimalkan dampak negatif dan memaksimalkan dampak positif dari utang tersebut.
Berikut ini Top 10 Negara dengan Utang Terbanyak di Dunia menurut World Population Review di tahun 2022 berdasarkan rasio utang terhadap Produk Domestic Bruto (PDB).
1. jepang
Jepang memiliki utang nasional sebesar 234,18% dari Produk Domestik Bruto (PDB) atau sekitar USD 9,087 triliun. Jumlah ini menjadikan Jepang sebagai negara dengan utang terbanyak di dunia. Meskipun demikian, Jepang dianggap tidak rentan terhadap risiko hutang karena sebagian besar hutangnya dimiliki oleh warga negara Jepang sendiri dan memiliki cadangan devisa yang besar. Selain itu, kebijakan ekonomi Jepang yang mempertahankan suku bunga relatif rendah juga memiliki andil dalam menangkis dampak buruk rasio utang yang terlalu tinggi
2. Yunani
Yunani menjadi negara kedua yang memiliki utang terbanyak di dunia, negara ini memiliki utang nasional sebesar 332,6 miliar euro atau sekitar USD 379 miliar. Beberapa sumber menyebutkan bahwa penyebab utama tingginya utang negara Yunani adalah krisis finansial global, reformasi ekonomi yang gagal, serta terjadinya politik dinasti.
3. Portugal
Portugal menempati urutan ketiga dengan utang nasional sebesar USD 264 miliar atau sekitar 232 miliar euro. Beberapa sumber menyebutkan bahwa penyebab utama tingginya utang negara Portugal adalah krisis finansial global, defisit anggaran yang besar, dan reformasi ekonomi yang gagal. Selain itu, Portugal juga mengalami kesulitan dalam membayar cicilan utang pokok dan bunga utang.
4. Italia
Pandemi COVID-19 memberikan dampak yang signifikan terhadap perekonomian Italia dan meningkatkan rasio utang negara. Italia menjadi salah satu negara yang terdampak parah oleh pandemi COVID-19, dengan menjadi episentrum penularan di Eropa pada Maret 2020. Total utang Italia mencapai 2,17 triliun euro atau sekitar USD2,48 triliun.
5. Bhutan