Dari judul bukunya saja sudah membuat saya tertarik ingin membacanya, ditambah lagi review yang diberikan oleh orang yang merekomendasikan, membuat saya tanpa berpikir panjang langsung membelinya lewat online shop.
Mungkin teman-teman tidak merasa asing dengan buku ini karena buku 'Ketika Aku Tak Tahu Apa yang Aku Inginkan' karya Jeon Seunghwan ini sudah banyak direkomendasikan di media sosial bahkan masuk ke jajaran buku best seller.
Saya membeli buku ini bukan karena tanpa alasan yang jelas. Saya yang baru memasuki umur 20-an masih bingung dengan apa yang saya inginkan, terlalu banyak yang saya inginkan sehingga merasa bingung menentukan sesuatu yang benar-benar saya inginkan, dan ketika melihat buku ini saya langsung tertarik, mungkin buku ini bisa memberikan pencerahan pada kondisi saya saat itu. Dan berikut adalah review mengenainya. Disimak ya!
The Book Ketika Aku Tak Tahu Apa yang Aku Inginkan.
Buku ini tidak terlalu tebal dan tidak tipis juga, jumlah halamannya sebanyak 268 dengan ukuran 21 cm, diterbitkan oleh PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. bukunya sangat ringan dan nyaman untuk dibawa bepergian.
The Writer Ketika Aku Tak Tahu Apa yang Aku Inginkan.
Jeon Seunghwan awalnya mempunyai hobi menulis kalimat-kalimat baik dari buku yang ia baca melalui berbagai aktivitas di "Thebookman" melalui media seperti Facebook dan Kakao Story lalu banyak orang terinspirasi lewat tulisan yang ia buat dan dengan dorongan temannya ia pun mengumpulkan tulisannya dan menjadikannya sebuah buku. ini bukan buku satu-satunya yang ia tulis, ada dua buku yang sudah terbit karya Jeon Seunghwan.
Apa yang dibicarakan di dalam buku ketika aku tak tahu apa yang aku inginkan?
Buku ini  membagi pembahasannya menjadi 4 sub bagian besar.
- Bagian 1, Seperti Orang yang Menanyakan Kabar (Mengenal perasaan kita).
Di bab pertama kita akan diajak untuk mengetahui perasaan kita yang sesungguhnya, seperti menanyakan kabar pada diri kita sendiri. Jeon Seunghwan juga membagikan pengalamannya saat ia merasa sendirian dan cara menikmati rasa sendirian itu.
Dikutip dari buku ketika aku tidak tahu apa yang aku inginkan. "Menghindari masalah atau berpura-pura tidak punya masalah bisa menyebabkan ketidakbahagiaan. Berpikir bahwa tidak ada jalan keluar dari masalah yang dihadapi juga menyebabkan ketidakbahagiaan. Yang penting adalah menyelesaikan masalah tersebut daripada menempatkan diri kita di luar masalah. Apabila ingin bahagia, kita harus mencoba menyelesaikan sesuatu. Oleh karena itu, salah satu dari kebahagiaan adalah bersikap dan beraktivitas. Kebahagiaan bukanlah sesuatu yang bisa didapat dengan berdiam diri."
- Bagian 2, Ketika Kata Semangat Tak Bisa Menjadi Penyemangat (Mengenal waktu kita).
"Apakah selalu ada tujuan ketika berjalan? Menjalani hidup seperti berjalan kaki tanpa tujuan pun adalah hal baik."
Di Bagian kedua ini Jeon Seunghwan menyampaikan agar kita lebih menghargai apa yang ada disekeliling kita, menghargai apa yang sudah kita lakukan dan mulailah sesuatu secara perlahan selangkah demi selangkah.
Saya pribadi sangat menyukai kalimat-kalimat yang ada di bagian kedua ini karena terasa begitu menyentuh ke dalam hati saya.
- Bagian 3, Orang yang Ingin Kita Dekati, Orang yang Ingin Kita Jauhi (Mengenal hubungan-hubungan kita).Â