Mohon tunggu...
S. Kholipah
S. Kholipah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Sedang belajar menulis

Setiap hari belajar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Sampah Sisa Makanan Jangan Disepelekan

3 September 2021   11:30 Diperbarui: 3 September 2021   11:31 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Sebagian besar sampah masyarakat Indonesia masih tergolong sampah organik, yang terdiri dari sampah sisa makanan, sisa dapur dan sampah kebun. Sampah organik tidak kalah membahayakan dari sampah plastik, terutama sampah sisa makanan yang mengandung gas metana dan gas metana ini berbahaya bagi Atmosfer Bumi.

Gas Metana adalah gas yang lebih ganas ketimbang karbon dioksida, gas metana juga salah satu penyebab pemanasan global yang berdampak pada perubahan iklim. Tentu saja hal tersebut sangat membahayakan bagi tatanan kehidupan di Bumi.

Sampah sisa makanan seharusnya di berikan perhatian khusus cara untuk menanggulanginya, jika dibiarkan terus-menerus maka jumlah sampah sisa makanan setiap tahunnya akan meningkat dan hal itu berdampak buruk bagi lingkungan. Setiap tahunnya Indonesia menghasilkan sampah sisa makanan sekitar 300 kg dan Indonesia juga menjadi urutan ke dua yang menghasilkan sampah sisa makanan terbanyak di Dunia setalah Arab Saudi.

Sangat disayangkan, jumlah sampah sisa makanan semakin meningkat tetapi masih banyak masyarakat indonesia yang kelaparan. Jika kita melihat angka kepalaran di Indeks Kelaparan Global (Global Hunger Index/GHI) Indonesia. Tingkat kelaparan Indonesia masih katagori serius.

International Food Policy Research Institute (IFPRI) mengungkapkan 22 juta penduduk Indonesia masih mengalami kelaparan kronis. Bukankah sangat miris melihat hal tersebut saling bertolak belakang? Sampah sisa makanan meningkat, jumlah kelaparan pun tidak bisa sebut sedikit.

Apabila kita bisa mengelola sisa makanan dengan baik maka itu pun akan berdambak baik terhadap lingkungan. Ada banyak sekali cara untuk mengelola sisa makanan, salah satunya kita mulai dari hal yang termudah yaitu dari diri kita sendiri.

Biasakanlah menentukan porsi makanan yang tepat. Kita harus tahu seberapa banyak porsi yang sanggup kita makan agar tidak ada sisa makanan yang akan menjadi sampah, jika ada sisa makanan jangan langsung dibuang, sebaiknya kita simpan untuk makan selanjutnya, makan siang atau makan malam.

Ada beberapa lembaga yang berkontribusi dalam mengurangi sampah sisa makanan, salah satunya Bank DBS Indonesia sebagai lembaga keuangan yang menjalankan praktik bisnis berkelanjutan, mengadakan kampanye "Towards Zero Food Waste." Kampanye tersebut untuk mengedukasi masyarakat dan meningkatkan kesadaran dalam mengurangi dan mengelola sampah makanan. Tidak hanya itu juga, Bank BDS Indonesia menyediakan makanan untuk masyarakat yang membutuhkan.

Di Surabaya juga terdapat kumunitas Garda pangan yang bertujuan menjadi pusat koordinasi makanan surplus dan berpotensi terbuang untuk disalurkan kepada masyarakat pra-sejahtera.

Komunitas tersebut melakukan kerja sama dengan mitra-mitra industri makanan, seperti restoran, hotel, rumah makan dan lain-lain. dan Garda pangan juga menerapkan standar operating producedura (SOP) yang ketat untuk memastikan makanan ditangani secara higinies dan disampaikan secara bermatabat.

Banyak sekali cara kita untuk mengurangi jumlah sisa makanan, asalkan kitanya mau atau tidak untuk ikut berkontribusi mengurangi jumlah sisa makanan yang terbuang dan menjadi sampah. Masalah tentang sampah organik maupun non organik menjadi tanggung jawab kita bersama sebagai makluk yang menampati bumi ini. Kita harus saling menjaga bumi ini tetap aman dari bahaya-bahaya yang mengancam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun