Mohon tunggu...
Siti Hajar
Siti Hajar Mohon Tunggu... -

mahasiswa psikologi UIN MALIKI Malang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peneliti sebagai Instrumen Penelitian

26 Mei 2015   05:33 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:35 2736
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Ada banyak hal yang harus dilakukan untuk menghasilkan penelitian yang berkualitas. Namun sebenarnya kunci keberhasilan dan kesuksesan suatu penelitian kualitatif itu ada pada peneliti itu sendiri. Bagaimana bisa peneliti itu sendiri yang merupakan kunci kesuksesan penelitiannya sendiri? Hal ini berawal dari kualitas data dalam penelitian kualitatif. Sebagaimana yang kita tahu, keberhasilan suatu penelitian itu tergantung dari kualitas data penelitian itu. sedangkan yang dinamakan data dalam penelitian kualitatif bukanlah hanya sekedar kata-kata yang keluar dari mulut subyek yang kita tulis dalam kertas coretan atau yang kita rekam dalam sebuah kaset rekaman atau yang lainnya.

Namun yang dimaksud data dari penelitian kualitatif adalah apa yang dilihat, apa yang didengar, apa yang disentuh, apa yang dirasakan oleh seorang peneliti. Misalnya saja, ketika kita melakukan wawancara. Untuk mendapat data yang baik, bukan hanya kata-katanya saja yang kita perhatikan. Namun kita juga harus meperhatikan intonasi suaranya, bagaimana raut mukanya ketika berbicara seperti itu, kondisi pelaku ketika itu dan lain sebagainya. Nah, yang bisa melakukan semua ini hanyalah manusia dengan kata lain peneliti itu sendiri. Oleh karena itu peneliti dalam penelitian kualitatif memiliki peran yang sangat penting dalam penelitiannya sendiri yakni sebagai instrument atau alat penelitian dalam penelitiannya itu sendiri. Bahkan peneliti kualitatif sering disebut sebagai key instrument atau instrument kunci dalam penelitiannya. Karena memang peneliti sediri itulah yang membuat, menggali data, menelaahnya, menafsirkannya. Peneliti itu sendiri yang membuat pertanyaan wawancara, yang melakukan wawancara, yang menganalisis, yang menafsirkan dan lain-lain. Dengan begitu, seorang peneliti harus lihai, cerdik dalam mengambil data.

Tidak bisa dipungkiri, dengan adanya peneliti sebagai instrument malah memberi banyak keuntungan dalam peelitian kualitatif. Misalnya, dengan peneliti sebagai instrument akan mampu mengumpulkan beraneka ragam data sekaligus yang mana hanya dapat dilakukan oleh peneliti. Jika kita bandingkan misalnya dengan alat penelitian berupa tes, tes bakat bakat minat misalnya. Tes ini hanya bisa menggali bakat minat seseorang, dan tidak bisa menggali data yang lain. Namun peneliti yang berupa manusia bisa menggali berbagai macam data seklaigus. Selain itu keuntungannya adalah hanya instrument berupa manusialah yang mampu merasakan serta menghayati interaksi yang ada pada diri subyek penelitian. Karena memang interaksi manusia tidak dapat dipahami hanya dengan pengetahuan saja. namun bisa dipahami dengan dirasakan serta dihayati. dan yang dapat melakukannya hanyalah peneliti itu sendiri. Serta banyak keuntungan yang lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun