Mohon tunggu...
Siti Hadija Junaidi
Siti Hadija Junaidi Mohon Tunggu... profesional -

Minat menulis mulai ada sejak saya SD.Secara intens hobi tsb tersalurkan ketika saya menjadi mahasiswa dan aktif sebagai Jurnalis Kampus.Namun setiap kali selesai menulis, saya selalu merasa harus lebih banyak belajar lagi demi menghasilkan tulisan yg menarik dan bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tak Cukup dengan Cinta [saja] - Bagian Kedua

5 Juni 2010   08:36 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:43 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

-Bagian Kedua-

Ini tentang kisah Arjuna, seorang lelaki sejati. Semua orang tahu Arjuna adalah pecinta sejati. Jika ada ungkapan miring [maaf] : Tinggal pasang ekor maka laki-laki adalah binatang, maka pengecualian bagi Arjuna. Tulus, setia, penyayang, teguh pendirian, bersahaja dan tak pernah “mendzolimi” hati dan tubuh kaum Hawa seperti laki-laki kebanyakan. Itulah Arjuna. Namun siapa yang akan menyangka, lelaki sempurna seperti Arjuna ditinggal pergi oleh sang kekasih yang telah dipacarinya selama tujuh tahun lima bulan.

Kawan, sahabat bahkan dunia pun mungkin terkejut menyaksikan kenyataan getir ini. Bagaimana dengan hati dan perasaan Arjuna? Padahal mereka telah berencana akan menikah di tahun ini. Dalam waktu yang hampir tak berselang sang kekasih memutuskan menikah dengan pria lain yang baru dikenalnya sebulan. Lupakah ia dengan segala cerita indah yang pernah mereka jalin bersama? Tak berartikah lagi impian manis yang mereka lukis di dinding hati mereka berdua? Apakah cinta, ketulusan dan kesetiaan Arjuna selama bertahun-tahun terkalahkan dengan kehadiran pria baru yang –hanya- menawarkan diri dan hatinya untuk menemani ia mengarungi bahtera rumah tangga, seperti tekad Arjuna.

Sang kekasih tak mungkin lupa, bersama Arjuna ia menata hati, kehidupan dan mimpi-mimpinya, setelah ia terpuruk hancuroleh sederet pria salah yang pernah ia temui. Ia pun mustahil jika tak ingat lagi hari-hari suka duka pendakiannya bersama Arjuna yang membuat ia memiliki daya lagi dalam menjalani hidup. Keterlaluan jika ia tak menyadari bahwa Arjuna-lah sang penjaga hati terhebat, ketika banyak hati yang datang dan pergi tak berdosa menghancurkan harapan-harapan dan cintanya.

Hidup Arjuna pun akan menjadi tak bermakna jika ia tak pernah diberi kesempatan berkenalan dengan sang kekasih, wanita terindah yang mampu meyakinkan Arjuna bahwa ia berhak atas cinta dan harapan setelah sekian lama pun terpuruk dalam ruang gelap yang membuat Arjuna melupakan segala keindahan asmara.

Cinta masih bertahta indah dihati mereka, namun tak bisa saling memiliki karena kini nyata berjarak oleh prinsip yang belakangan disadari ternyata berbeda. Rentang waktu sekitar 2738 hari kebersamaan mereka seolah hanya mempu memberikan mereka kenangan dan keterkejutan kecil bahwa terdapat perbedaan mendasar yang membuat mereka tak bisa melanjutkan cerita cinta yang selama ini membuat banyak orang iri.

Sejujurnya, masih ada harap dan rindu diantara mereka. Tapi sang kekasih harus melupakan semua itu dan membuka lembaran baru bersama kekasih baru, yang tinggal dalam hitungan hari resmi menjadi pendamping hidupnya yang sah, tanpa harus membuat ia menunggu lama lagi.*

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun