Mohon tunggu...
Sitha Lulu
Sitha Lulu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Indonesia

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dukung Women Empowerment Melalui Edukasi 1000 HPK

13 Oktober 2021   23:47 Diperbarui: 14 Oktober 2021   00:04 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Bahwa sejak pandemi berlangsung tepatnya pada Maret 2020, semua orang sibuk menghadapi Covid-19. Pemerintah mulai menetapkan kebijakan untuk membatasi kegiatan dak aktivitas masyarakat. 

Tentunya hal ini juga berdampak pada akses kesehatan untuk melayani Ibu hamil dan Ibu pasca melahirkan. Beberaba Ibu memilih untuk membatasi diri karena takut tertular Covid-19. Upaya Pemberdayaan wanita (Women Empowerment) yang juga merupakan tujuan dari SDG's tentunya harus tercapai. 

Sehingga perlu adanya edukasi kepada para perempuan khususnya para Ibu. Namun, mengapa memilih 1000 Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK) sebagai bentuk dukungan Women Empowerment? fase ini merupakan tahapan yang sangat krusial, seluruh organ penting dan sistem tubuh mulai terbentuk dengan pesat. Masa ini merupakan Golden period atau periode emas yang tidak bisa diulang.

Tergabung dalam komunitas Women Empowerment. Tentunya harus bisa bijak menghadirkan solusi ditengah permasalahan yang ada. Perlu adanya edukasi akan pentingnya 1000 HPK. Salah satunya cara yaitu dengan memberikan kegiatan webinar. Tentunya menghadirkan dokter yang kompeten dibidangnya sebagai narasumber materi. 

Banyaknya informasi dan kemudahan akses memang menguntungkan. Namun para Ibu harus bisa membedakan infromasi yang akurat dan tidak. Sehingga kegiatan edukasi webinar bertujuan memberikan informasi yang akurat dari sumber terpercaya. Para ibu bisa bertanya dan diskusi langsung kepada dokter yang berkompeten.

Dengan mengandeng Rumah Sakit sebagai penyedia narasumber (dokter spesialis) yang berkompeten. Kegiatan webinar ini dapat berfokus pada penyediaan edukasi kesehatan untuk ibu hamil dan pasca melahirkan. Tidak hanya itu saja, materi yang disampaikan tetap mengikuti kebutuhan dan permasalhan sekarang. Misalnya informasi seputar sosialisasi asi eksklusif serta perawatan bayi baru lahir, nutrisi pada saat kehamilan, mitos dan fakta ibu hamil.

Melalui edukasi ini diharapkan tujuan dalam pemberdayaan wanita tercapai. Para Ibu hamil dan pasca melahirkan bisa mendapat ilmu sebanyak-banyaknya, melakukan diskusi, bertanya langsung dengan dokter yang ahlinya/berkompeten. Sehingga materi yang disampaikan bisa diimplementasikan dalam merawat buah hati tercinta. Informasi yang tidak benar seperti hoax akan mitos yang beredar dapat dimusnahkan dalam kegiatan tersebut. Dapat membedakan informasi yang benar dan salah.

Kesehatan ibu dan anak merupakan indikator kesehatan dan keberhasilan suatu negara. Hal ini telah mengacu pada 12 Indikator Keluarga Sehat dengan Pendekatan Keluarga menurut kemenkes RI yang salah satu sasaran target kegiatannya adalah bayi-bayi mendapatkan air susu ibu (ASI) eksklusif.

Sesuai arahan dari Pemerintah dan World Health Organization (WHO), pemberian ASI di masa pandemi dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh Ibu dan bayi. Dalam ASI tersebut terdapat sejumlah antibodi.

Apapun pekerjaan atau profesi dan latar belakang seorang Ibu. Peran Ibu dalam mengasuh buah hati tercinta akan menentukan kelanjuntan masa depan bangsa. Bayi dalam kandungan tersebut nantinya akan menjadi generasi penerus bangsa. Maka para Ibu harus mengusahakan yang terbaik. Mendukung pemberdayaan perempuan melalui edukasi 1000 HPK akan pentingnya ASI untuk bayi.

Daftar Pustaka: Mardianis (2016). Analisis implementasi kebijakan program 1000 awal kehidupan manusia oleh Dinas Kesehatan Kota Tanjung Pinang. Universitas Maritim Raja Ali Haji.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun