Bismillaahirrohmaanirrohiim.. Yap, lanjut di bagian II, pada episode ini saya langsung akan menguraikan beberapa bagian dari skripsi saya yang berjudul “Pengalaman Maternal Mengikuti Kelas Ibu Hamil di Kelurahan Sumurboto Kecamatan Banyumanik Kota Semarang.” ABSTRACT The Maternals’ Experience Attended Pregnant Women Class in the Sumurboto Village, Subdistric of Banyumanik, Semarang City xvi + 144 pages + 3 tables + 2 pictures + 10 enclosures Pregnancy as a crisis of maturity and situational for maternals’ role transition. Maternals use pregnancy period to adapt toward motherhood that includes complex cognitive and social processes. Education through pregnant women class can fill the needs of information about pregnancy, childbirth, breastfeeding, and newborn integration into the family structure for maternal, paternal, and other supporters. The purpose of this research was explore the maternals’ experience attended pregnant women class in the Sumurboto Village, Subdistric of Banyumanik, Semarang City. This type of research was qualitative phenomenological approach. The population of research were the maternals who attended pregnant women classes in March 2013 in the Sumurboto Village. Total sample were 5 informants by purposive sampling technique. Techniques of data collection through in-depth interviews, then the data was analyzed according to Colaizzi. This research resulted in nine themes include the socialization of pregnant women class, the maternals’ reasons attended pregnant women class, the supports which were received by maternals, the maternals’ responses received the supports, the implementation of pregnant women class, the maternals’ perception of the pregnant women class implementation, the benefits of pregnant women class, the maternals’ constraints attended pregnant women class, and the maternals’ expectations on the pregnant women class implementation. Health workers who involved in the pregnant women class are expected to provide excellent service and work closely with the socialites to fill the needs information of maternals so can get the satisfaction of public and achieve the fourth and fifth points of Millennium Development Goals in 2015. Keywords: Pregnancy, maternal, pregnant women class KESIMPULAN 1. Program kelas ibu hamil sebagai program baru pemerintah perlu dilakukan sosialisasi kepada masyarakat dengan melibatkan tokoh masyarakat setempat sebagai sumber informasi yang sangat terpercaya melalui pertemuan publik maupun komunikasi antarpribadi. 2. Motivasi instrinsik maternal untuk mengikuti kelas ibu hamil adalah faktor rasa ingin tahu, persepsi maternal bahwa acara memiliki manfaat dan menarik, sedangkan program kelas ibu hamil sebagai program baru dari kebijakan pemerintah, dorongan dari suami, adanya kesempatan maternal dapat mengikuti, dan mudah dijangkau oleh maternal merupakan motivasi ekstrinsik. 3. Sumber dukungan diperoleh dari tokoh masyarakat, nara sumber, tetangga, ibu hamil lainnya, dan keluarga, dimana sumber dukungan terbesar berasal dari keluarga, khususnya suami. Bentuk dukungan tersebut meliputi dukungan emosional, dukungan instrumental, dukungan penghargaan, dukungan sosial, dan dukungan informasi. 4. Ekspresi kepuasan sebagai respon maternal setelah mendapatkan dukungan mampu membuat maternal merasa senang, bangga, nyaman, dan bersemangat untuk mengikuti kelas ibu hamil di Kelurahan Sumurboto. 5. Kelas ibu hamil sebagai sarana untuk maternal dan paternal memenuhi kebutuhan informasi ketika periode antenatal. Ketepatan dan kesesuaian penggunaan sumber daya selama pelaksanaan kelas ibu hamil akan mempengaruhi efektivitas dan efisiensi proses belajar dan mengajar yang dapat berdampak pada pengalaman belajar berikutnya. 6. Persepsi maternal mengikuti kelas ibu hamil dipengaruhi oleh interaksi dengan berbagai objek dan peristiwa selama pelaksanaan kelas ibu hamil. 7. Manfaat informasi yang diberikan dalam kelas ibu hamil berpengaruh bagi dimensi pembelajaran kognitif, afektif, dan psikomotor maternal dan paternal. Selain itu, pendidikan selama periode antenatal mampu mendukung psikologis untuk mencegah ataupun mengatasi berbagai krisis yang dihadapi. 8. Terdapat berbagai kendala maternal sebelum dan selama mengikuti kelas ibu hamil yang dapat menghambat proses pembelajaran di kelas ibu hamil. 9. Maternal memiliki harapan yang dapat dijadikan bahan acuan perbaikan dan pengembangan kelas ibu hamil selanjutnya. SARAN 1. Bagi Profesi Keperawatan dan Tenaga Kesehatan Lainnya a. Perawat dan tenaga kesehatan lainnya memiliki peran dan fungsi dalam memberikan pelayanan kesehatan yang perlu diaplikasikan dan dikembangkan dalam kehidupan bermasyarakat. b. Perawat dan tenaga kesehatan lainnya perlu berpartisipasi untuk mewujudkan tujuan pembangunan millenium poin keempat dan kelima pada tahun 2015 dengan menyukseskan pelaksanaan program kelas ibu hamil. Bentuk partisipasi tersebut dapat diwujudkan melalui keterlibatan langsung dalam pelaksanaan kelas ibu hamil dan meningkatkan kompetensi akademik perguruan tinggi, khususnya di bidang maternitas dan komunitas. c. Tenaga kesehatan yang terlibat dalam kelas ibu hamil diharapkan mampu memberikan pelayanan prima dan bekerja sama dengan tokoh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan informasi maternal, memfasilitasi terjadinya interaksi antarmaternal, dan melakukan skrining terhadap kecemasan ataupun depresi melalui pendekatan secara komprehensif kepada maternal dan paternal. d. Tenaga kesehatan dari Puskesmas setempat dapat melakukan pelayanan antenatal care dan pemberian tablet zat besi pada kelas ibu hamil seperti yang telah dilaksanakan di Kelurahan Sumurboto. 2. Bagi Institusi Kesehatan Hasil penelitian ini memberikan gambaran dan informasi tentang pengalaman maternal mengikuti kelas ibu hamil. Diharapkan bagi institusi kesehatan, mampu melakukan monitoring dan evaluasi sehingga dapat menjadi bahan acuan untuk perbaikan dan pengembangan kelas ibu hamil selanjutnya. Dengan demikian, program kelas ibu hamil akan mendapatkan kepuasan dari masyarakat dan menjadi salah satu upaya pemerintah dalam mewujudkan MDGs poin keempat dan kelima pada tahun 2015. 3. Bagi Informan dan Masyarakat a. Tokoh masyarakat, baik formal maupun informal, diharapkan dapat meningkatkan pendekatan personal untuk melibatkan partisipasi maternal dan paternal mengikuti kelas ibu hamil. b. Masyarakat diharapkan mampu bekerja sama dengan berpartisipasi sebagai pelaksana, penggerak, dan penyandang dana sukarela untuk mendukung keberlanjutan kelas ibu hamil di tingkat kelurahan setempat. c. Maternal dan keluarga perlu menyadari urgensi pendidikan kesehatan melalui kelas ibu hamil karena dapat memenuhi kebutuhan informasi dalam memenuhi tugas-tugas perkembangan dan mengatasi berbagai krisis selama kehamilan. Kemudian, berpartisipasi aktif dengan menghadiri kelas ibu hamil yang dilaksanakan. d. Keluarga, khususnya suami, diharapkan dapat memberikan dukungan kepada maternal sehingga membangun kondisi psikologis lebih baik dan mendukung keteraturan maternal mengikuti kelas ibu hamil. 4. Bagi Peneliti Selanjutnya a. Peneliti selanjutnya diharapkan mampu mengembangkan penelitian melalui wawancara mendalam terhadap suami yang mengikuti kelas ibu hamil. b. Peneliti selanjutnya dapat melakukan pengembangan penelitian dengan metode kuantitatif sehingga sampel yang terlibat lebih besar. Alhamdulillaah, semoga bermanfaat.. :) Jurusan Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Skripsi, Juli 2013 Sitha Ramadhani Amanatunnisa, S.Kep Ns. Sari Sudarmiati, M.Kep,Sp.Kep.Mat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H