Beberapa penyanyi yang mencoba mengikuti penyanyi top yang sudah tenar lebih dulu, belum pernah sesukses yang dia ikuti. Mengikuti maksudnya meniru, mulai dari style hingga suaranya.Â
Saya sebut band yang saya tahu paling banyak penirunya; Peterpan (Noah). Siapa saja "Pengikutnya": Hijau Daun, yang terkenal dengan lagunya "Suara Dengarkanlah Aku" dimana model video klipnya adalah Luna Maya (mantan pacar Ariel), D'Bagindas, yang terkenal dengan lagu C.I.N.T.A, suara vokalisnya mirip sekali dengan suara Ariel. Dan banyak lagi yang mirip-mirip (begitulah kalau suara pasaran), tetapi belum ada yang sesukses Peterpan/NOAH. Â
Di ajang pencarian bakat (menyanyi), sungguh sangat tidak beruntung orang-orang yang memiliki warna suara yang sama dengan penyanyi yang sudah terkenal. Mereka sering mendapat komentar pedas level tinggi dari para juri(k) "suara kamu sudah ada di industri musik indonesia, kita mencari yang punya karakter, yang berbeda, yang fresh". begitulah kira-kira kripik pedasnya. Tapi juri ada benarnya juga, mengingat belum ada penyanyi yang sukses dari hasil meniru penyanyi yang lebih dulu terkenal.
Pernah ada yang mirip suara Ebiet G Ade, mirip sekali. Tidak diterima karena sudah ada Ebiet G Ade. Pernah juga ada yang mirip suara Armand Maulana, Judika, Iwan Fals, semuanya tidak lolos ke babak selanjutnya. Karena faktor "Mirip" dengan yang sudah-sudah. Dan kembali ke judul "Follower tidak pernah sesukses yang dia ikuti".
Mungkin orang yang meniru-niru presiden Soekarno juga tidak akan pernah jadi presiden. Karena rakyat mencari yang orisinil, bukan tiruan. (Amin)Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H