KKN BBK 4 Universitas Airlangga. Melalui program Gintangan Eco-Bamboo Utilization, mahasiswa KKN BBK 4 Unair berhasil mengubah sampah plastik menjadi pot tanaman yang fungsional dan estetis. Inisiatif ini dimulai sebagai upaya untuk mengatasi masalah sampah plastik yang menumpuk di desa. Dengan memanfaatkan keahlian masyarakat lokal dalam pengolahan bambu, mahasiswa KKN mengkombinasikan bambu dengan limbah plastik untuk menciptakan pot tanaman yang unik.Kami menghadirkan solusi ramah lingkungan dengan mengubah sampah gelas plastik menjadi pot bunga yang fungsional. Dengan melapisinya menggunakan anyaman bambu yang kuat dan fleksibel, kami menciptakan pot bunga yang tidak hanya unik, tetapi juga memiliki tampilan yang menarik. Proses pembuatannya melibatkan penyesuaian bentuk anyaman bambu dengan ukuran gelas plastik, sehingga menghasilkan pot bunga yang pas dan kokoh.Selain mengurangi limbah plastik, program ini juga membuka peluang ekonomi baru bagi warga desa. Ketua Kelompok KKN BBK 4 ( Geri ) menyatakan, "Kami bangga dapat mengubah masalah menjadi peluang. Ini bukan hanya tentang mengelola sampah, tapi juga tentang memberdayakan masyarakat dan menjaga lingkungan." Inovasi Gintangan Eco-Bamboo Utilization ini menunjukkan bagaimana kreativitas lokal dapat memberikan solusi terhadap masalah lingkungan global, sekaligus mendorong pembangunan ekonomi berkelanjutan di tingkat desa.
Desa Gintangan Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, telah menjadi sorotan mahasiswaBaca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H