Mohon tunggu...
Anik SitaturRohmah
Anik SitaturRohmah Mohon Tunggu... Penulis - Ibu Rumah Tangga dan Penulis Lepas

Ibu rumah tangga adalah yang utama dan menulis adalah pekerjaan kedua. Menulis apa saja, mulai artikel di koran, media online, blog dan buku. Tema yang disukai adalah parenting dan lifestyle

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Customer Service Sang Pahlawan Digital, Dewa Penolong yang Bikin Plong

11 November 2021   16:26 Diperbarui: 11 November 2021   16:35 545
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat ini kelancaran berselancar di dunia maya sudah menjadi kebutuhan pokok bagi hampir setiap orang. Pasalnya sejak pandemi melanda bumi, banyak kegiatan yang sebelumnya dilakukan secara langsung, kini diselenggarakan secara daring. Mulai dari kegiatan belajar mengajar, seminar, rapat kerja, atau meeting bahkan sekadar kumpul keluarga secara virtual. 

Bagaimana kalau terjadi gangguan pada jaringan dan rapat online jadi tidak lancar? Sudah pasti kegiatan bisnis akan terganggu, ngobrol dengan kolega atau keluarga jadi nggak asik lagi. Kalau hambatan dalam komunikasi jarak jauh ini berlangsung lama, wah.. bisa kacau deh, semua urusan.

Untung ada Customer Service (CS) penyedia jaringan internet tempat kita berkeluh kesah, curhat soal buruknya koneksi, dan melaporkan gangguan yang kita alami. Dan sudah menjadi tugas dan kewajiban jajaran Customer Service untuk membantu apapun keluhan pelanggan. Setelah masalah kita adukan dan Customer Service memberi saran maka plong lah kita. Paling tidak begitu awalnya. 

Percaya nggak sih, dengan hanya mengontak nomor Customer Service penyedia jaringan internet sejatinya masalah kita sudah teratasi, paling nggak setengahnya. Dari sinilah kita bisa katakan Customer Service adalah sosok pahlawan digital di era serba online ini. 

Jadi gini, pada saat tiba-tiba jalur internet blank, yang cepat terlintas di otak adalah panggil teknisi atau call CS. Setelah terhubung dengan Customer Service, kita pasti akan diminta merunut dari mana gangguan berasal, dari modem di rumah kita, atau bahkan dari peralatan atau device yang kita pakai. Kalau bukan peralatan di rumah kita yang rusak, Customer Service akan mendata masalah kita dan meneruskan pada bagian yang berkompeten menangani. Kita tinggal menunggu saja masalah diselesaikan oleh penyedia jaringan internet. Dari sini makin jelas peran penting Customer Service bagai para pengguna internet. Ya itu tadi, pahlawan digital yang siap menolong gangguan koneksi kita ke dunia luar.  

Customer Service,  Pahlawan Digital Kita

Salah satu customer service yang bisa dikatakan pahlawan digital adalah IndiHome. CS IndiHome mungkin jadi pihak yang paling diburu dan dihubungi saat IndiHome gangguan, betul begitu? Kebayang nggak sih repotnya para petugas di bagian customer service ini menerima keluhan dan aduan? Kebayang juga dong, bagaimana mereka harus super sabar menghadapi komplain yang masuk. 

Ya gimana nggak super sabar, karena orang yang mengadukan sedang mengalami masalah dengan koneksi internet, bisa jadi bawaannya pengen marah dan maunya masalah cepat selesai.  Bagi para pekerja penerima keluhan masyarakat, seperti ada semboyan yang dipegang teguh para pekerjanya, seperti "Pantang pulang sebelum masalah hilang" atau "Tak ada masalah lagi setelah menelpon kami". Dari sini, kita patut angkat topi untuk jerih payah dan perjuangan IndiHome customer service. 

Sosok tangguh dan helpful di balik profesi Customer Service ini patut kita perkenalkan kepada anak-anak kita, anak zaman now, bahwa merekalah salah satu contoh yang mewarisi semangat juang pahlawan Indonesia. Dengan demikian anak muda masa kini bisa terinspirasi oleh pahlawan digital untuk beraktivitas tanpa batas.  Mengembangkan diri sesuai minat dan bakat  mereka, mengasah keterampilan dengan media apa saja, tak terbelenggu oleh jarak dan waktu. 

Bukankah zaman serba online memberi kesempatan lebih besar bagi anak-anak Indonesia untuk lebih tinggi melompat menggapai cita? Kalau dulu untuk mencapai tempat kursus misalnya, harus menuju pusat kota dan itu membutuhkan banyak biaya. Kini, semua anak Indonesia bisa lebih mudah mendapatkan wahana menempa bakat dan keterampilan mereka. Tempat untuk belajar apa saja bertebaran di dunia maya, dan itu semua bisa diakses hanya dari rumah saja. Jauh lebih mudah dibandingkan 5 atau 10 tahun yang lalu. Tak hanya itu, anak-anak Indonesia bisa mendapat kesempatan untuk mengembangkan diri melalui kelas-kelas gratis yang tersedia. Artinya, untuk maju dan berkembang nyaris tak ada kendala, hanya butuh semangat juang untuk menjalaninya saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun