Ah, saya jadi ingat lirik lagu yang rasanya pas juga saya lagukan untuk Bapak :Terbayang baktimu, terbayang jasamu
Terbayang jelas jiwa sederhanamu
Kesederhanaan Bapak itulah yang kemudian juga menghadirkan cinta di sekeliling Bapak. Pun cinta dari seorang wanita bersahaja yang mendampingi Bapak hingga beliau tutup usia, ibu Ainun.Â
Saya baper ketika mengikuti cerita perjalanan cinta Bapak dan Ibu Ainun. Betapa beruntungnya beliau dimulialan oleh lelaki penuh kasih sayang seperti Bapak. Bahkan sampai beliau tiada pun, Bapak setia mengunjungi makam beliau, membawakan bunga tanda rindu dan sederet cerita seolah beliau masih ada. Â
Siapapun akan meleleh membaca kata mutiara untuk istri Bapak tercinta "Tak perlu seseorang yang sempurna, cukup temukan orang yang selalu membuatmu bahagia dan membuat berarti lebih dari siapa pun."
Bapak buat saya adalah sosok sempurna sebagai pria. Kecerdasan dan kelembutan hati adalah paduan sempurna bagi sosok idola.
Ah, sayup terdengar suara Iwan Fals yang membuat air mata saya menetes lagi,
Tuhan, terlalu cepat semua, Kau panggil satu-satunya yang tersisa
Tapi, itulah mimpi Bapak, bersatu kembali dengan belahan jiwa di rumah-Nya. Saya harus relakan kepergian Bapak, dengan segenap kenangan dan kebanggan yang akan saya ceritakan pada anak-anak saya, tentang salah satu Putra Terbaik Bangsa Indonesia.
Hujan air mata dari pelosok negeriÂ
Saat melepas engkau pergi
Selamat Jalan, Bapakku. Semoga Allah mengampuni dosa-dosamu, mengasihimu, memuliakanmu dan menyiapkan surga untukmu.