Gempa megathrust adalah jenis gempa yang sangat kuat yang terjadi di zona megathrust, yaitu zona subduksi aktif di mana lempeng tektonik samudra menekan di bawah lempeng tektonik benua. Dalam zona megathrust, medan tegangan terbentuk ketika dua lempeng bertemu. Akan terjadi gempa bumi besar jika medan tegangan ini dilepaskan secara mendadak.
"Megathrust" berasal dari kata "mega", yang berarti besar, dan "thrust", yang berarti tekanan atau dorongan. Gempa ini memiliki magnitudo 9,9, yang menjadikannya salah satu gempa paling kuat yang dapat menyebabkan tsunami.
Isu gempa megathrust sedang ramai belakangan ini di perbincangkan di media sosial. Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah memperingatkan bahwa gempa megathrust berasal dari dua zona, yaitu Megathrust Selat Sunda dan Megathrust Mentawai-Siberut, hanya tinggal menunggu waktu.
Kedua zona tersebut sudah lama tidak mengalami gempa besar atau seismip gap, di perkirakan tidak terjadi lebih dari dua abad. Gempa besar biasanya memiliki siklus tersendiri, bahkan bisa dalam rentang hingga ratusan tahun. Namun BMKG belum dapat memastikan kapan megathrust akan terjadi, dan mengimbau agar masyarakat bersiap akan menghadapi kemungkinan megathrust yang terjadi.
Beberapa wilayah Indonesia yang berpotensi dilanda gempa megathrust dengan rata-rata mencapai kekuatan 8 M (Magnitudo), yaitu seperti :
1. Mentawai - Pagai : Kepulauan Mentawai, Pesisir Sumatra Barat (8.9 M)
2. Enggano : Pulau Enggano, Pesisir Bengkulu (8.4 M)
3. Selat Sunda : Pesisir Barat Lampung, Pesisir Selatan Lampung, Pesisir Barat Banten (8.7 M)
4. Jawa Barat - Jawa Tengah : Pesisir Selatan Banten, Jawa Barat, DI Yogyakarta, Jawa Tengah (8.7 M)
5. Jawa Timur : Pesisir Selatan Jawa Timur (8.7 M)