Mohon tunggu...
Prakasita Nindyaswari
Prakasita Nindyaswari Mohon Tunggu... Administrasi - Gula Jawa

Love coffee and cheesy jokes. Passionate in arts and cultures. International Relations graduate, but currently into Law.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Menyingkap Keindahan Lombok

27 November 2013   12:38 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:37 976
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudah lama juga sih saya enggak posting disini. Gatal ingin nulis juga. Sebulan yang lalu, saya baru saja dari Lombok. Biasa, jalan-jalan karena saat itu sedang muak maksimal dengan Jakarta, dan akhirnya saya memutuskan untuk ikut sebuah short trip ke Lombok. Ketika saya lihat itinerary nya, saya mendadak tertarik karena tempat yang dikunjungi bukan tempat yang komersil, dan kebetulan, saya pun enggak begitu suka mengunjungi tempat wisata, apalagi pantai yang sudah sangat komersil, karena menurut yang sejauh ini saya alami, semakin komersil sebuah pantai, maka ke-eksotis-annya semakin hilang.

Hari pertama saya tiba di bandara Lombok yang baru, yang bernama Lombok Praya International Airport. Hmm, bandaranya sih masih sepi. Belum banyak hal yang bisa dinikmati disana. Mungkin karena masih sangat baru. Jadi, agak bosan juga ketika saya menunggu teman-teman satu trip yang lain disana. Bandaranya sih bersih dan selayaknya bandara di kota lain, apalagi Lombok, yang sekarang sudah mulai menjadi incaran para wisatawan, banyak banget yang nawarin tur-tur di pintu keluar bandara. Tapi masih enggak begitu mengganggu.

Dari bandara, kami semua langsung berangkat menuju pantai pink. Fyi,pantai pink nya enggak cuman satu, tapi ada beberapa. Pantai Pink paling dikenal orang sih, Pantai Tangsi, tapi itupun orang Lomboknya aja jarang ada yang kesitu, karena memang transportasi kesananya susah, terus medan jalannya susah banget. Orang Lomboknya aja banyak yang males lewat situ. Jalan menuju Pantai Tangsi nya aja ada yang belum di aspal, cuman diratain aja, tapi masih dari pasir, itupun enggak rata-rata banget.

Saya bersama rombongan menuju Pantai Pink dengan menggunakan perahu nelayan yang berangkat dari pelabuhan di daerah Lombok Timur. Di pelabuhannya di jual ikan-ikan segar hasil tangkapan, tapi sayang, kurang di manage dengan baik. Pelabuhan kecil sih, pelabuhan nelayan aja kayaknya.  Tujuan pertama kita menuju Gili Petelu. Perjalanan menuju ke Gili Petelu dari pelabuhan memakan waktu sekitar 30 menit, tapi pemandangan-pemandangannya cukup bikin mata segar, karena masih bagus banget. Di tengah perjalanan kita juga melihat ada tiang-tiang listrik di tengah lautan. Pemandangan jarang-jarang nih. Katanya sih memang sengaja ditimbun banyak pasir demi masuknya listrik ke desa disana.

[caption id="attachment_304758" align="aligncenter" width="576" caption="Perjalanan ke Gili Petelu"]

13855291411101449771
13855291411101449771
[/caption]

[caption id="attachment_304759" align="aligncenter" width="576" caption="Ini yang saya bilang ada tiang-tiang listrik tengah laut"]

1385529192170936218
1385529192170936218
[/caption]

Sesampainya di Gili Petelu, wow, bagus banget! Gradasi warna birunya mengagumkan, dan jernih banget. Lalu warna pink nya ada dimananya? Di pasirnya. Sekilas memang enggak begitu kelihatan, tapi kalau dari dekat, banyak banget butiran-butiran pasir berwarna pink, yang katanya sih dari pecahan-pecahan dari karang. Pasirnya baru kelihatan pink kalau kena air laut.

[caption id="attachment_304760" align="aligncenter" width="432" caption="Narsis dulu ah. Hehe. Tuh bisa lihat kan warna pantainya? "]

1385529302502154660
1385529302502154660
[/caption] [caption id="attachment_304761" align="aligncenter" width="432" caption="Itu tuh, butiran pink nya. Kelihatan kan?"]
13855293991008935232
13855293991008935232
[/caption]

Dari Gili Petelu, kita lanjut ke Gili Bembek, yang memakan waktu sekitar 15 menit. Sampai disana, aduh bagus banget. Mungkin ini nirwananya dunia. Airnya lebih jernih lagi dari Gili Petelu. Kalau di Gili Petelu aja udah jernih, ini super jernih. Kita semua snorkeling disini. Wih, muantaaap! Tapi mataharinya aja sih yang luar biasa menyengat. Entah berapa derajat, tapi yang pasti panas banget, dan dijamin gosong. Karang-karangnya sudah pasti masih oke punya. Dari dua pulau yang udah kita kunjungin itu, cuman kita aja pengunjungnya. Mantap! Berasa pulau pribadi. Oh iya, pasirnya juga warnanya sama-sama pink.

[caption id="attachment_304763" align="aligncenter" width="576" caption="Tuh, airnya kelihatan kan jernih banget."]

13855294871730174461
13855294871730174461
[/caption]
13855295361153536985
13855295361153536985
Dari Gili Bembek, lanjut lagi ke Gili Maringkek, yang juga punya pasir pink. Disini kita makan siang, sambil menikmati pemandangan pantai, yang warna birunya bagus banget! Enggak cuman fotogenik, tapi memang aslinya memang gokil! Nikmatnya makan seafood bareng-bareng, semilir angin pantai, juga warna biru laut yang sedap dipandang! Ikan-ikan yang kita makan juga benar-benar fresh!

[caption id="attachment_304770" align="aligncenter" width="576" caption="Makan liat beginian, bikin nafsu makan jadi besar :)"]

13855297221090877212
13855297221090877212
[/caption]

[caption id="attachment_304768" align="aligncenter" width="448" caption="Sambil nunggu ikannya mateng, jalan2 dulu. :)"]

138552967032168428
138552967032168428
[/caption]

Dari Gili Bembek, lanjut lagi ke Pantai Tangsi yang udah lumayan dikenal banyak orang ini. Kalau dibandingkan yang sebelumnya, ini yang paling biasa aja. Tapi biasa ajanya itu bukan berarti enggak bagus, masalahnya.. yang sebelum-sebelumnya itu bagus banget! Jadi, Pantai Tangsi terhitungnya yang paling biasa diantara yang bagus-bagus banget tadi. Tapi disini enaknya udah ada yang jual minum, walaupun cuman 2 warung aja yang jual. Dikirain orang Lombok asli, taunya wong jowo. Lha piye. Hahaha. Disini juga ada gua jepang, tempat sembunyi orang Jepang jaman dulu. Selayaknya gua jepang yang lain, sama aja aura mistisnya. Hehe. Disini juga lebih bisa leyeh-leyeh karena lebih luas pantainya. Bisa parkir mobil juga. Tapi waktu saya kesana, mobil yang berani kesitu aja cuman sebiji. Haha. Dan fyi aja sih, listrik belum masuk sana bok! Kasihan ya.

[caption id="attachment_304773" align="aligncenter" width="478" caption="Nongkrong di Pantai Tangsi"]

13855299011272781371
13855299011272781371
[/caption]
138552992975599758
138552992975599758
Dari Pantai Tangsi, kita cuss lagi ke Gundukan Pasir buat nongkrongin sunset. Ini juga aneh sih, ada gundukan pasir di tengah lautan yang dalam, dan enggak pernah tenggelam kena laut pasang, dan kita bisa jalan-jalan santai disana. Bayangin, jalan-jalan di tengah lautan. Hahaha. Itu bener-bener pemandangan yang unik yang pernah saya lihat. Hari pertama ditutup dengan pemandangan sunset yang aduhai.

[caption id="attachment_304777" align="aligncenter" width="484" caption="Ini yang saya bilang kita bisa jalan-jalan santai ditengah lautan. :D"]

13855299981500247500
13855299981500247500
[/caption]
1385530072309404189
1385530072309404189
[caption id="attachment_304779" align="aligncenter" width="560" caption="Sunset! "]
1385530130529992331
1385530130529992331
[/caption]

Hari kedua, kalau sebelumnya kita ke Lombok Timur, kali itu kita ke Lombok Barat. Tujuan pertama kita adalah, Gili Nanggu, Gili Sudak, dan Gili Kedis. Dan, Gili Nanggu adalah spot snorkeling yang oke banget! Airnya jernih, super jernih. Terumbu karangnya terjaga dengan baik, banyak ikan warna-warni seliweran. Kita bisa kasih ikan roti tawar sambil snorkeling. Pas banget waktu itu cuacanya enggak panas-panas banget, jadi saya snorkeling nya cukup lama disana. Hahaha. Udah lumayan komersil tapi belum banyak yang kesana. Ya paling bule-bule aja. Orang kitanya belum begitu banyak yang kesana. Udah ada penginapan juga disana. Enggak seterpencil pantai pink. Abis snorkeling, enaknya makan. Mantap banget! Makan seafood, makan semangka segar, ada plecing kangkung, kelapa muda, gelar tikar, wih, udah yang paling mantap.

[caption id="attachment_304780" align="aligncenter" width="432" caption="Wonderful!"]

13855303071548025156
13855303071548025156
[/caption]

13855303411968351872
13855303411968351872

13855303841623601744
13855303841623601744

[caption id="attachment_304784" align="aligncenter" width="576" caption="Nyobain nenun :)"]

13855305672084095508
13855305672084095508
[/caption]

Hari terakhir, kita ke tempat yang jual mutiara. Tapi, karena mutiara harganya mahal banget, jadinya enggak beli, cuman lihat-lihat aja. Kita juga ke tempat oleh-oleh, dan saya sempat nyobain madu putih, madu kejantanan pria, sama susu kuda liar. Hahaha. Setelah itu kita ke tempat pengrajin tenun khas lombok. Saya sempat belajar-belajar sedikit menenun. Ih, ternyata rumit banget. Pantes, kalau harganya mahal. Buatnya susah. Bener-bener handmade. Tiga hari yang lebih dari cukup untuk melepas penat kehidupan Jakarta. Jadi, coba deh ambil short trip begitu. Lumayan banget, lho! Sesekali kalau ke Lombok, jangan ke Gili Trawangan atau Senggigi melulu, pantai-pantai diatas juga sangat-sangat recommended! Happy traveling!

Salam hangat,

Sita

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun