Bromo, salah satu destinasi wisata favorit di Indonesia, sering menampilkan pemandangan yang menakjubkan. Salah satunya adalah fenomena embun upas atau embun es, yang membuat lautan pasir dan tumbuhan di sekitarnya tampak seperti bersalju.
GunungEmbun upas adalah embun yang membeku karena suhu yang sangat dingin1. Fenomena ini biasanya terjadi pada musim kemarau antara Juni-Agustus2. Embun upas sering muncul di pagi hari sebelum matahari terbit, dan akan mencair seiring dengan naiknya suhu udara3.
Menurut Kepala Bagian Tata Usaha Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Septi Eka Wardhani, embun upas terjadi saat suhu di Gunung Bromo mencapai minus4. Suhu terendah yang pernah tercatat di Gunung Bromo adalah minus 4 derajat Celsius pada tahun 20185.
Embun upas terbentuk karena adanya proses kondensasi dan pembekuan uap air di udara. Uap air akan mengembun saat bertemu dengan permukaan benda yang lebih dingin dari titik embunnya. Jika suhu permukaan benda lebih rendah dari titik beku air, maka embun akan membeku menjadi kristal es6.
Fenomena embun upas menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang ingin melihat keindahan alam Gunung Bromo. Banyak wisatawan yang rela bangun pagi-pagi untuk menyaksikan pemandangan langka ini. Beberapa tips bagi wisatawan yang ingin melihat embun upas adalah:
- Cek prakiraan suhu di Gunung Bromo sebelum berangkat. Jika suhu diperkirakan sampai minus, maka kemungkinan embun upas akan terjadi4.
- Datang sebelum matahari terbit, sekitar pukul 05.30-06.00 WIB23. Jika matahari sudah terbit, embun upas akan mencair.
- Kenakan pakaian hangat dan perlengkapan lainnya seperti sarung tangan, topi, dan masker. Suhu di Gunung Bromo bisa sangat dingin dan kering2.
- Jangan merusak atau mengambil embun upas sebagai oleh-oleh. Embun upas adalah fenomena alam yang harus dijaga dan dilestarikan2.
Pertanda Buruk?
Meskipun embun upas adalah fenomena alam yang wajar, ada juga yang menganggapnya sebagai pertanda buruk. Beberapa orang percaya bahwa embun upas adalah tanda bahwa Gunung Bromo akan meletus atau ada bencana lain yang akan terjadi.
Namun, hal ini tidak memiliki dasar ilmiah yang kuat. Embun upas tidak ada hubungannya dengan aktivitas vulkanik Gunung Bromo. Embun upas hanya dipengaruhi oleh faktor cuaca dan iklim6.
Selain itu, embun upas juga bukan merupakan tanda dari perubahan iklim global. Embun upas adalah fenomena lokal yang terjadi di daerah pegunungan dengan ketinggian lebih dari 2.000 meter di atas permukaan laut6.
Embun upas adalah fenomena alam yang indah dan unik, yang harus kita syukuri dan nikmati. Embun upas bukan merupakan misteri atau pertanda buruk, melainkan bukti dari kebesaran dan keajaiban Tuhan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H