Mohon tunggu...
Sita Dwija
Sita Dwija Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Pustakawan di Akademi keperawatan Mamba'ul 'Ulum Surakarta. Tetap semangat, tetap belajar.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rumah adalah Pelabuhan Terbaik di Dunia

27 Juli 2012   15:04 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:33 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Akumenginjaknya sejak dari buaian bunda

Saat aku belum bisa mengeja kata

Hanya tangisan dari mulut kecil yang aku punya

Dua puluh tahun bukan waktu yang singkat

Berjuta asa dan mimpi kau rajut dari pelabuhan ini

Dua puluh tahun kau mengenalnya

Namun kau kadang melupakanya

Dulu kau merasa jenuh dengannya

Kau ingin meninggalkannya menuju tujuan impianmu

Meninggalkan pelabuhanmu

Berlari menghapus luka lama yang pernah kau alami waktu itu

Sebuah harga mati

Sesakit-sakit perasaan yang pernah kau alami

Sekencang-kencang kau berlari meninggalkannya

Sekuat-kuat kau ingin menjauh darinya

Kau akan kembali juga

Menuju pelabuhan terbaik di dunia

Pengalaman di tanah rantau menyadarkan aku padanya

Dialah rumah, pelabuhan terbaik di dunia

Saat kau merasa sendiri dan sepi

Kau kan teringat padanya

Sadarkah kau bahwa disanalah kan kau temukan kedamaian

Tanpa kau minta pun ia kan memberi

Disanalah kau temukan mutiara paling berharga

Sejuta maaf ku sampaikan pada pelabuhan terbaikku

Kau sadarkan aku untuk selalu menghargai dan mensyukuri apa yang sudah ada

Tanpa meminta lebih apa yang seharusnya tidak kumiliki

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun