Mohon tunggu...
Sita Dwija
Sita Dwija Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Pustakawan di Akademi keperawatan Mamba'ul 'Ulum Surakarta. Tetap semangat, tetap belajar.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Televisi Vs Radio

29 Juli 2012   06:54 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:29 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejatinya keduanya merupakan sumber informasi bagi masyarakat. Melalui keduanya, informasi dapat tersalurkan dan dapat dinikmati oleh semua lapisan masyarakat di seantero negeri. Dalam konsep komunikasi massa radio dan televisi menjadi sarana penyebaran komunikasi. Keduanya menyampaikan informasi secara massif.

Jujur saja sekarang saya lebih suka mendengarkan radio dibandingkan menonton televisi.

Saya jadi inget waktu masih jaman duduk di bangku SMP & SMA, rasanya tiada hari tanpa mendengarkan siaran radio. Dan uniknya saya tidak mau gonta ganti frekuensi radio yang sudah disetel sedari awal. Hampir 24 jam saya mendengarkan radio, mulai dari bangun tidur sampai kembali ke tempat tidur lagi. Tapi saya tidak penah bosan.

Kemudian setelah berjamuran muncul stasiun televisi swasta, saya mulai lebih sering menonton televise dan meninggalkan hobi saya mendengarkan radio. Lonjakan jumlah program tayangan televisi sudah tidak terbendung lagi. Mulai dari reality show, sinetron, talkshow, acara anak-anak dan lain sebagainya semua tersedia, tinggal pilih saja. Ada satu hal yang saya amati. Ditengah perkembangan berbagai tayangan tersebut acara berita malah diminimalisir. Setidaknya itu dari pandangan saya saja. Saya sebagai penikmat acara berita merasa agak kecewa. Walaupun saya tidak terlalu fanatik menonton acara berita tapi setidaknya itu penting untuk wawasan masyarakat.

Setelah memasuki awal kuliah saya masih belum bisa menikmati siaran radio. Karena di semarang saya belum menemukan frekuensi radio yang cocok untuk saya. Dan saya merasa bahwa saya sangat membutuhkan televisi, setidaknya untuk hiburan bagi saya yang anak kos ini. Kemudian saya pun merengek pada bapak untuk dibelikan televisi. Dan bapak mengabulkan permintaan sang anak. Namun setelah dipikir-pikir, ditimbang-timbang ( aduh, bingung deh, jadi galau ) sepertinya saya tidak terlalu memerlukan lagi, apalagi sampai harus membeli. Yah, ibaratnya bukan kebutuhan primer buat saya. Akhirnya saya memutuskan untuk tidak membeli. Mengingat saya merasa acara televisi jaman sekarang sungguh membosankan. Masih ada beberapa sih yang memikat hati saya, macam kickandy ( talkshow keren yang lain juga ), liputan menarik dll.

Kalau saya sendiri masih tetap setia sama radio. Dan sekarang saya sudah menemukan fekuensi radio menarik di universitas saya dan tentunya di semarang. Sebenarnya inti keduanya sama sebagai sumber informasi. Dan kita harus pandai-pandai mencerna dan memahami informasi yang kita dapat dari sumber mana saja.

Kalau Anda pilih yang mana? Hehe

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun