Mohon tunggu...
Sisxa Regiana Q. K
Sisxa Regiana Q. K Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan Universitas Jember

Saya adalah seorang mahasiswa Ekonomi Pembangunan dengan minat mendalam pada ekonomi moneter. Saya tertarik untuk memahami bagaimana kebijakan moneter dan fiskal dapat memengaruhi stabilitas ekonomi dan pertumbuhan jangka panjang, serta dampaknya terhadap kesejahteraan masyarakat.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Membangun Mimpi Sukorejo: Mahasiswa KKN 15 UNEJ 2025 Mempersembahkan Konsep Desain Reaktivasi Air Terjun Pelangi Desa Sukorejo, Kab Bondowoso

30 Januari 2025   13:22 Diperbarui: 30 Januari 2025   14:27 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Desa Sukorejo adalah salah satu desa yang terletak di Kecamatan Sumber Wringin, Kabupaten Bondowoso, Provinsi Jawa Timur. Desa ini berada di kawasan yang terkenal dengan suasana pedesaan yang asri, dikelilingi oleh pemandangan alam yang indah, seperti perbukitan, sawah, dan perkebunan. Sebagai bagian dari Ijen Geopark, Desa Sukorejo menawarkan pemandangan alam yang menakjubkan, dengan akses menuju Kawah Ijen yang terkenal. Desa ini dapat menjadi titik awal bagi wisatawan yang ingin melakukan perjalanan menuju Kawah Ijen.

Lokasi Desa Sukorejo Kec. Sumberwringin Kab. Bondowoso (sumber: https://maps.google.com)
Lokasi Desa Sukorejo Kec. Sumberwringin Kab. Bondowoso (sumber: https://maps.google.com)

Desa sukorejo memiliki iklim dan tanah yang mendukung untuk pertanian, terutama dalam pengembangan kopi Arabika Bondowoso, yang telah mendapatkan pengakuan nasional dan internasional. Meskipun Sukorejo lebih dikenal sebagai desa agraris, Sukorejo juga memiliki potensi wisata yang menarik salah satunya yaitu air terjun Pelangi. Air terjun ini menyuguhkan pemandangan yang memukau. Salah satu daya tarik utama dari Air Terjun Pelangi adalah fenomena pelangi yang terlihat di sekitar air terjun, terutama saat sinar matahari mengenai percikan air yang jatuh. Itulah sebabnya air terjun ini diberi nama "Pelangi."

Keindahan alam di sekitar air terjun juga menambah daya tariknya. Suasana yang tenang, udara yang sejuk, dan pemandangan alam yang masih alami membuat tempat ini cocok untuk wisatawan yang mencari ketenangan serta keindahan alam yang alami. Namun sayang, air terjun ini pernah mengalami longsor sehingga akses menuju air terjun tertutup dan sudah tidak ada aktivitas pengelolaan dan juga wisatawan yang datang pada air terjun tersebut. Sangat disayangkan air terjun yang memiliki keindahan di dalamnya harus redup eksistensinya. Maka dari itu, eksistensi air terjun saat ini sedang redup untuk sementara waktu.

Melihat potensi sumber daya alam air terjun yang cukup menjanjikan, mahasiswa KKN 15 Universitas Jember 2025 Desa Sukorejo menginisiasi untuk melakukan reaktivasi objek wisata tersebut. Program reaktivasi juga merupakan salah satu bentuk upaya pelestarian lingkungan dan membangun branding Sukorejo sebagai desa wisata selain komoditas kopi. Salah satu agenda dari program reaktivasi air terjun Pelangi adalah pembuatan konsep desain jalan sebagai akses menuju air terjun yang kini sudah rata dengan tanah efek tanah longsor.

Konsep desain jalan ke air terjun (sumber: desain dibuat oleh mahasiswa kkn kelompok  15 Unej 2025)
Konsep desain jalan ke air terjun (sumber: desain dibuat oleh mahasiswa kkn kelompok  15 Unej 2025)

Konsep desain jalan cukup sederhana, hanya membutuhkan bahan-bahan yang diperoleh dari alam seperti bambu sebagai pasak atau penahan tanah yang dibentuk seperti anak tangga dan tumbuh-tumbuhan liar yang memiliki akar serabut untuk penguat struktur tanah sebagai upaya preventif dari bencana longsor. Konsep desain tersebut telah dipresentasikan kepada pihak-pihak terkait seperti Kepala Dusun, Sekretaris Desa, Kepala Desa, hingga Kecamatan dan mendapat respon yang cukup positif. Bahkan, beberapa pihak tertarik untuk ikut andil dalam program reaktivasi air terjun Pelangi dengan menyumbangkan sumber daya berupa tenaga, peralatan, dan bahan seperti makanan, bambu, dan tanaman dari kebun milik mereka.

Dengan semangat kolaborasi antara mahasiswa KKN 15 Universitas Jember, pemerintah desa, dan masyarakat setempat, harapan untuk menghidupkan kembali keindahan Air Terjun Pelangi semakin nyata. Program reaktivasi ini bukan hanya langkah awal menuju pemulihan destinasi wisata, tetapi juga simbol dari kebersamaan dan kepedulian terhadap lingkungan. Semoga Air Terjun Pelangi dapat kembali memancarkan pesonanya, menarik wisatawan dari berbagai penjuru, serta menjadi kebanggaan bagi Desa Sukorejo. Bersama, mari kita wujudkan masa depan yang lebih cerah untuk desa ini, di mana alam, pariwisata, dan kearifan lokal berjalan seiring untuk kesejahteraan bersama.

Dengan adanya reaktivasi Air Terjun Pelangi, Desa Sukorejo tidak hanya akan memperkuat identitasnya sebagai desa wisata, tetapi juga dapat membuka peluang baru bagi masyarakat setempat untuk mengembangkan usaha di bidang pariwisata. Pengembangan objek wisata ini bisa menciptakan lapangan pekerjaan, mulai dari pemandu wisata, petugas kebersihan, hingga penjual makanan dan oleh-oleh khas desa. Selain itu, dengan adanya peningkatan jumlah wisatawan, para petani kopi di desa ini juga berpotensi memperoleh keuntungan lebih dari hasil penjualan kopi Arabika Bondowoso mereka, yang bisa dipasarkan kepada pengunjung. Lebih jauh lagi, reaktivasi ini diharapkan mampu menginspirasi desa-desa lain di sekitar kawasan Ijen untuk mengelola potensi wisata alam mereka dengan lebih baik, menciptakan jaringan pariwisata berbasis komunitas yang saling mendukung, serta mendorong pembangunan berkelanjutan yang menguntungkan masyarakat tanpa merusak lingkungan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun