Hari raya Iedul fitri, tepat jatuh di tanggal 8 agustus 2013 tanpa menunggu keputusan dari Kemenag dengan cemas seperti tahun lalu. Sepertinya sang hilal sudah berdamai mulai menunjukan meskipun setitik tanpa malu-malu. Ini beberapa pesan yang saya peroleh dari narasi kang Udil di warung kelontong dekat pertigaan. Kali ini mang Udil cukup senang karena schedule yang ia susun dengan teliti tak harus berubah. “ pokoknya lebaran taun ini semua on schedule” kata mang Udil menutup perbincangan denganku.
Sesampai dirumah, asap sudah membumbung tinggi, ini asap beraroma bukan asap kebakaran. Ibuku sedang memainkan beberapa senjata dan se -abrek menu khas lebaran dengan bumbu rahasia. Tidak mengherankan kalau rasa tiap menu hidangannya setingkat dengan cita rasa Dewa. Bayangkan saja 6 menu masakan harus diselesaikan seorang diri hari ini, sungguh ibuku adalah supermom.
Kebanyakan orang menyebut 1 syawal adalah hari kemenangan. Meskipun kebanyakan dari mereka sudah pernah kalah bertempur di bulan ramadhan. Menang atau kalah bukan masalah. Yang penting di hari yang katanya Fitri ini setiap pribadi menemukan semangat berbagi dan semangat menata diri. Mungkin ada korelasinya kenapa 1 syawal beberapa tahun belakangan ini dekat dengan peringatan hari kemerdekaan NKRI.
Kembali ke Dapur…. Ibuku menyiapkan banyak amunisi untuk lebaran, karena konon katanya beberapa sanak saudara, kakak adik, handai taulan dan tetangga kanan- kiri, belakang-depan akan menyempatkan bersilaturahmi kerumah. Tak cukup dengan 3 tungku kompor gas ada tungku bantuan diluar rumah dengan berbahan kayu bakar beberapa masakan selesai dengan matang.
Entah apa yang kita peroleh dari Ramadhan, apakah kemenangan yang kita peroleh adalah terbebas dari rasa lapar karena puasa? Atau kemenangan hawa nafsu kita karena sebulan penuh terkekang? Sedangkan kelaparan dan kekuarangan adalah keseharian yang selalu dirasakan oleh saudara-saudara kita yang fakir. Dari setiap rezeki yang kita terima ada hak fakir miskin yang harus kita beri. Selamat berhari raya Iedul Fitri dan selamat berbagi pada sesame.
*mohon maaf lahir batin atas segala kesalahan saya baik disengaja atau tidak disengaja
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H