Mohon tunggu...
Pendekar Syair Berdarah
Pendekar Syair Berdarah Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Jancuker's, Penutur Basa Ngapak Tegalan, Cinta Wayang, Lebih Cinta Keluarga.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rangkat: Menara Perkasaku

3 April 2011   16:02 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:09 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Rangkat menara perkasaku Bayanganya menjulur menyentuh kakiku kala wajah mentari menengadah Rangkat menara perkasaku Canda tawa dan kasih kebersatuanku kala kabut malam membelai dada *** Sang Adikodrati membawaku kesana kabut Aku hanya pencari, pengejar hasrat yang dilairkan mimpi Atas nama semesta kalian dan aku saling memuja Tanpa mantra hanya ruang mata dan jari-jari kita berbicara.Maya *** Diatas menara Rangkat yang perkasa Bila kata-kata rindu hanya getar semata diatas bibir hayat Aku akan hadir disitu bersama merasakan kelunya rindu dan getarmu Ada sabda, tentang kenangan masa lampau, tentang pendambaan masa depan Walau kemarin dikubur ajal, dan setiap esok adalah perburuan kelahiran sukacita. *** Diatas menara Rangkat yang perkasa Aku jadi matahari dan kau rembulan dan yang lainya kemilau bintang Namun aku dan engkau tiada lebih bercaya semua bersinar belaka Tiada yang lebih terang, tiada kuasa atas yang terterang *** Pada engkau tuan dan nyonya Rangkat jangan panggil aku orang asing Tersenyumlah kala kau lewat dipintu kuil taman jiwaku Ada sebait sajak puja-puji untukmu... Untuk Pra dan lambang aku selalu merindukan, mendambakan canda tawamu

****************************************************************

DESA RANGKAT  menawarkan kesederhanaan cinta untuk anda,  datang, bergabung  dan berinteraksilah bersama kami (Klik logo kami)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun