Mohon tunggu...
Pendekar Syair Berdarah
Pendekar Syair Berdarah Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Jancuker's, Penutur Basa Ngapak Tegalan, Cinta Wayang, Lebih Cinta Keluarga.

Selanjutnya

Tutup

Humor

(Pelinthir) Anakku Bernama : Kun Coro…

27 Mei 2011   08:33 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:09 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

[caption id="" align="alignnone" width="470" caption="LOGO PLANET KENTHIR"][/caption]

Malam-malam dingin-dingin sendiri-sendiri sunyi-sunyi di pojok-pojok we.ce, di sudut-sudut toilet tissue-tiseu tertempel-tempel, desahmu desahku masih berlanjut kawanku, kawan malamku. Entah dosa, entah apa-apa atau tak apa-apa, dari kamar kosan, kamar kontrakan desah kalian masih kudengar lirih mengirih-irih.

Mengapa dikau mengalir di inti bumiku, bak magma yang tak keluar dari mataku. Cuma-Cuma saja jadi keringat menetes tumetes dari pori-pori jatuh dilantai, dikasur, dan bantal, maka jadilah tenggelamlah coro yang sedang terlelap dikaki ranjangku. Coro itu tak mau beranak pinak enggang berkembang biak ia hanya memperkosa kaki-kaki ranjangku.

Aku cuma nyengir getir si coro mondar-mandir aku mendengar sedikit suaranya yang haru. Air matanya yang mikroskopik mengalir, mukanya yang melankolis masih bersimbah gairah, menatapku nanar dan berteriak sentimental “Ayah kurang ajar…”. Kutu yang kuhujani crooottt…criiittt…cruuuttt… megap-megap tenggelam dibanjiri lendirku. Kutu itu mewarisi kebiasaanku si kutu busuk suka ngebut tidak suka nyebut, tabrak sani tabrak sendiri “Aku sepertimu sendiri lubang kunci itu terlalu tinggi, dan kaki ranjang pun terlalu keras”

Ah… aku ngeri, aku yang hanya memakan nasi aking, oncom goring dan enceng gondok, lendirku bisa membuat seekor coro mabuk. Bagaimana dengan para badut-badut yang kini sedang ongkang-ongkang kaki yang memakan sari pati dunia, dan meminum anggur semesta akan seperti apa coro. Apalagi kalau uang pulsa yang 14 juta itu dibelikan minuman beralkohol Semua, pasti akan lahir coro-coro jhon Rambo, pemberontak dan bengis. Pewaris tahta dinasti naninu dari orde yang paling baru yaitu orde pemerkosa. Maafkanlah ayahmu yang kenthir anaku yang akan kuberi nama Kun Coro, coro busuk untuk hidup, coro licik untuk berkuasa, coro kejam untuk menindas, anaku Kun Coro.

[caption id="" align="alignnone" width="592" caption="LOGO PERINGATAN"][/caption]

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun