Melecah kebenaran milik-Nya…Semua Milik-Nya
Tanpa Ashadu terbang ke sap tujuh megandara
Mengudara, mengukir thoyibah…
Aku malu…aku malu…tetap telanjang menghadap-Mu
***
Ayih Nurshalat, cantik nian aras
Mengajar tentang kaki-kaki syurga, tak waras
Wajar tsumma illa Maha Agung, ingin menari lepas
Tanpa akal suci…suci…dibawah mimbar bersembunyi, tak waras
***
Hai, lima hari silam
Kawan kawini Ayih, menjelang ijab malam
Itu bukan hummaja tapi masa lalu kelam
Kini ia kembali perawan penjamas malam
***
Ini puntung ganja dan itu lintingan do’a pemanja
Semua bingung, petanya bertanya apa?
Semua susah, penyusah berteriak kenapa?
Ayin Nurshalat, berdzikir Ya Al-fattaah
***
Kabur sudah Mihrab
Pecah sudah pikuk rajab
Ayih, berlari diantara gelap iqlabh
Wahai Al-lathiif Maha penyantun, sudilah santuni aku yang tanpa adab
Tak malu-malunya terus meminta-minta diantara hina, penghindar azab
(*)
Aku malu… aku malu… terus meminta-minta rahmat-Mu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H