"Mangkanendara Bima iku putra Batara Bayu, salah satu kesaktianya yaitu menguasai angin. Sedulur Tunggal Bayu-nya ndara Bima, Anoman, Gunung Maenaka, Garuda Mahambira, Nogo Kuworo, Gajah Setubanda, Kapiwara, Yaksendra Yayahwreka, lan Pulasiya yang menunggal dalam tubuh Anoman sesaat sebelum perang Alengka terjadi (zaman Ramayana)"
"Tapi, Ya... Jazakallah dinda gareng dan bagong, semua cuma dongeng, seperti kita ini yang dilahirkan oleh rahim dongeng... semua bebas menceritakan kita menurut versinya masing-masing".
. . .
Makna dari cerita Bima Kurda/Bima Bungkus :
Bahwa kita manusia kadang merasa diinjak-injak, dan ditusuk-tusuk, bahkan oleh saudara atu kawan yang sangat karib dengan kita, tentu kita tidak dapat menerima perlakuan yang kita anggap buruk, tapi yang tidak kita tahu bahwa Allah-lah yang mengutus mereka untuk menempa kita, agar menjadi manusia yang baru, yang lahir dengan kekuatan baru untuk menghadapi dan menerima rencana besar-Nya dihadapan.
O O O
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H