Mohon tunggu...
Siswoko Wok
Siswoko Wok Mohon Tunggu... wiraswasta -

a happy father

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Lempar Jumroh

31 Oktober 2011   10:50 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:14 535
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah sampai di Mina dan beristirahat sebentar, ketua rombongan haji kelompok kami memutuskan untuk segera berangkat untuk melempar jumroh Aqobah Sebenarnya jadwal untuk rombongan kami adalah setelah dzuhur, tapi karena melihat situasi belum terlalu padat dan memang waktu afdolnya adalah saat duha, maka dengan masih menggunakan ihrom, pada 10 dzulhijah kami segera berjalan kaki menuju tempat pelemparan. Batu untuk melempar sudah kami persiapan sebelumnya, batu batu itu kami kumpulkan di mudzalifah ketika kami mabit disana. Untuk sampai ketempat melempar jumroh, kami harus melalui terowongan Mina , dimana terowongan untuk yang pergi dan yang pulang terpisah sehingga tidak terjadi tabrakan dan lebih tertib serta aman. Tempat melempar jumroh sendiri saat ini terdiri dari 5 lantai sehingga jamaah tidak terlalu berdesak desakan ketika melempar jumroh. Tadinya saya pikir yang dilempar adalah sebuah tugu kecil seperti yang pernah saya lihat di foto foto haji, ternyata yang menjadi 'objek' pelemparan sekarang bukan lagi sebuah tugu kecil tapi semacam dinding yang cukup lebar dan luas sehingga kita bisa melempar dengan leluasa dan pasti kena ke jumroh itu.

[caption id="attachment_140659" align="aligncenter" width="663" caption="suasana pelemparan jumroh (foto dok pribadi)"][/caption] Setelah selesai melempar jumroh aqobah, berarti hari itu kami bisa melepas baju ihrom kami dan melakukan tahalul, banyak juga yang langsung di botak licin, saya sendiri memilih botak licin nya setelah melakukan thawaf ifadah dan sa'i haji. Pada saat pulang ke maktab ini ada tiga orang teman jamaah yang terpisah dan tersesat dan baru kembali ke maktab selepas ashar dengan diantar petugas haji, kasihan juga teman yang tersesat ini karena sudah sepuh, tapi alhamdulillah bisa kembali bergabung. Karena kami mengambil nafar awal, maka kami berada di Mina selama 3 hari yaitu 10, 11 dan 12    dzulhijah, tanggal 11 dan 12    dzulhijah  kembali kami melempar tiga jumroh yaitu jumroh Ulo, Wusta dan Aqobqh, jarak masing masing sekitar 150 m dan 190 m dan masing masing dengan 7 lemparan sehingga harus menyiapkan 49 kerikil untuk dilempar. Selanjutnya setelah tiga hari di Mina kami pun kembali ke Mekkah untuk melakukan Thawaf  ifadah dan sai haji.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun