"Oh dunia yang menggores pilu di hari pamitku",
"Dulu aku ingin  berkuasa  karena itu adalah atribut yang orang pandang baik."
"Ternyata, aku aktor pewayangan untuk mereka".
"Tak bisa aku memiliki patokan yang mengarahkanku pada jalan kebenaran".
"Aku berpatok pada pandangan  asal orang-orang penting senang".
"Masa bodoh dengan orang-orang biasa yang gak ada pengaruhnya".
"Ternyata suara-suara merekalah  yang menuntut keadilan malah aku bungkam".
"Sekarang, jalan itu aku tutup sendiri".
"Makhluk tuhan yang seharusnya aku tolong malah aku tindas".
"Makhluk tuhan yang seharusnya aku pintarkan ternyata aku perbodoh".
"Ternyata kekuasaanku saat ini  untuk tujuan segelintir orang-orang rakus".