Sebelum merencanakan program yang benar-benar berdampak positif pada murid berdasarkan materi pembelajaran Modul 3.3. Pendidikan Guru Penggerak yang penulis ikuti, Â seorang guru sebagai pemimpin pembelajaran dituntut harus mampu menumbuhkembangkan kepemimpinan murid dalam rangka membangun kemitraan antara guru dan murid. Bila kemitraan telah terbangun maka pembelajaran yang menyenangkan akan tercipta.
Karakteristik lingkungan sebagai sasaran pengembangan murid merupakan pertimbangan pokok dalam merencanakan sebuah program yang mampu menumbuhkembangkan kepemimpinan murid. Ada 7 karakteristik lingkungan yang bisa menjadi alternatif pilihan yang secara langsung bisa menumbuhkembangkan kepemimpinan murid, yaitu:
- lingkungan yang menyediakan kesempatan untuk murid menggunakan pola pikir positif dan merasakan emosi yang positif,
- lingkungan yang mengembangkan keterampilan berinteraksi sosial,Â
- lingkungan yang melatih keterampilan yang dibutuhkan murid dalam proses pencapaian tujuan akademik maupun non-akademiknya,Â
- lingkungan yang melatih murid untuk keterampilan yang dibutuhkan menerima dan memahami kekuatan diri,Â
- lingkungan yang membuka wawasan murid agar dapat menentukan dan menindaklanjuti tujuan harapan atau mimpiÂ
- lingkungan yang menempatkan murid sedemikian rupa sehingga terlibat aktifÂ
- lingkungan yang menumbuhkan daya lenting dan sikap tangguh
dari 7 alternatif karakteristik lingkungan tersebut dapat dipillih satu atau lebih karakteristik lingkungan.
Selain pilihan karakteristik lingkungan yang diharapkan, dalam perencanaan program baik intra-kurikuler, ko-kurikuler maupun ekstra-kurikuler seorang guru sebagai pememimpin pengelolaan program yang berdampak pada murid juga harus memperhatikan aspek suara (voice), pilihan (choice) dan kepemilikan murid(ownership) yang terkandung dalam program tersebut.Â
Untuk lebih menggambarkan proses penulis belajar dalam belajar merencanakan program yang berdampak positif pada murid berikut penulis sajikan salah satu hasil diskusi penulis dengan rekan-rekan satu kelompok dalam merencanakan sebuah program sederhana di jenjang Taman Kanak-kanak  apakah sudah memenuhi kriteria berdampak positif ataukah belum.
Suatu pagi sebelum masuk kelas, beberapa anak sedang mengobrol, Bu Iva mendekat dan nimbrung sambil menyimak pembicaraan mereka. Ada anak yang bilang bahwa  kemarin dia ikut lomba mewarnai di Pendopo kabupaten, diiyakan beberapa teman lain yang kebetulan juga mengikuti perlombaan tersebut.
 "Aku pengin banget bisa mewarnai seperti yang juara 1.", celetuk Doni sambil memandang teman-temannya serius.
"Aku juga.", jawab yang lain hampir bersamaan.Â
 "Ayo meminta Bu Guru mengajari mewarnai yang bagus agar bisa jadi juara!".Â
Lalu anak-anak tersebut serta merta  mendekati Bu Iva dengan manja dan mengatakan ingin diajari mewarnai yang bagus. Bu Iva tersenyum dan mengatakan akan membicarakannya dulu dengan Kepala Sekolah.
Pada hari itu juga Bu Iva Kepala Sekolah menyampaikan keinginan anak-anak tersebut.  BunIva mengusulkan bahwa bisa diadakan kegiatan mewarnai di luar jam pelajaran guna  mewadahi keinginan anak-anak yang besar  untuk bisa mewarnai dengan baik. Kepala sekolah menanggapi dengan positifdan segera mengumpulkan guru lain guna meminta semua guru mendata anak yang punya minat mengikuti kegiatan ekstra-kurikuler mewarnai gambar. Semua guru bergerak cepat, semua guru menanyakan kepada murid dan berkomunikasi dengan orang tuanya.Â