Mohon tunggu...
Sister Fe
Sister Fe Mohon Tunggu... Dosen - caring behaviours to others

authentic helping

Selanjutnya

Tutup

Diary

Hidup Selalu Menantang

1 Desember 2022   08:47 Diperbarui: 1 Desember 2022   08:59 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

HIDUPKU TERARAH DI TENGAH SITUASI MENANTANG

Sesungguhnya arah hidup kita adalah bersatu dengan Tuhan, dalam setiap pergumulan dan perjuangan panggilan kita, semenjak kita memasuki masa demi masa di kongregasi. Rasa tanggung jawab dalam panggilan inilah yang mendorong kita untuk melakukan dan meneruskan panggilan Bersama dengan Dia yang memanggil kita hingga pada saat dimana nanti Tuhan memberhentikannya. Memelihara keilhamanku dalam pengalaman menjadi seorang suster dan berusaha menangkap signal-signal kehendak Allah hari demi hari. Terlalu berat dan penuh perjuangan terasa dalam mendengarkan suara hati dan kehendak batin yang sesungguhnya.

Zaman yang semakin berkembang sementara kita hasil dari didikan dasar tahun delapan puluhan, sungguh membutuhkan pengolahan dan kesatuan doa dengan TUhan, untuk menunjukkan identitasku yang hadir secara authentic sebagai anggota kongregasi yang hidup di zaman ini. Kedewasaan dalam menanggapi pelbagai situasi yang kalua dilihat dari sisi manusiawi mungkin membuat kita bisa patah semangat, tetapi karena usaha untuk menyatukan doa dan karya memampukan untuk tenang menghadapai segala situasi, tidak mudah terpancing situasi yang tidak baik. Tentu dengan ketenangan dalam doa, bertanya kepada Tuhan: "apa maksud dari semuanya ini" "apa rencanaMu di balik ini". 

Penyerahan dan keyakinan ini memberikan kekuatan kepada kita untuk bangkit dan tidak berhenti pada satu situasi untuk menggapai situasi yang lain di dalam tugas perutusan dan doa. Kerinduan untuk selalu mencari keheningan Bersama Tuhan, maka segalanya akan terasa Tuhan hadir dalam setiap pengalamana dan perjuangan, sehingga apa yang terjadi di dalam hidupku baik tantangan dari luar maupun dari dalam diriku sendiri bukan penghalang untuk mencapai tujuanku Bersama Dia.

Hidup kita adalah untuk Tuhan, maka seluruhnya untuk Tuhan. Tuhan memanggil kita dari suara batin kita, sehingga saat ini kita menjadi seorang yang terpanggil, panggilan ada karena adanya dukungan dari dalam diri kita dan juga dari luar diri kita. Pembinaan demi pembinaan kita lalui untuk mematangkan panggilan dan perutusan kita. Tugas kita adalah tetap tinggal di rumahNya, tinggal Bersama Dia, rumahNya adalah kongregasi kita, komunitas, karya dan segalanya yang berhubungan dengan wahana perjumpaan dengan Dia yang memanggil. Datang, lihat dan tinggallah dengan Dia, yang merupakan suatu kata yang tanpa batas makna dan kekuatan batin ada diantaranya.

Apa maksud Tuhan selama ini, atas segala pengalaman dan peristiwa hidup kita. Kita perlu mencontoh ibu kita masing-masing: tenang mendengar setiap perkataan, dan tenang mengalami setiap peristiwa, dengan kerendahan hati datang kepada Dia yang memanggil kita untuk menerima dan merasakan akan suatu proses pemurnian panggilan kita.

Perjalanan hidup adalah perjalanan bagaikan di padang gurun yang memurnikan. Dari kemalasan, emosi, cemburu dan kebosanan, tetap memotivasi diri dengan mengandalkan TUgan, mengolah dengan tenang sesuai dengan pengalaman dan kemampuan sehingga tidak menimbulkan akibat yang tidak baik. Bertanya kepada TUhan, apa arti semua ini. Tuhan pasti menjawab dengan cara lain membuat kita mengerti, tidak pada saat diimana itu terjadi, tetapi dengan kejadian dan peristiwa yang lain kita akan menyadari dan bersykur bahwa kita memiliki Dia yang selalu ada Bersama kita. Secara imam Dia, tidak pernah meninggalkan kita, kita memahami dan merasakan bahwa Dia ada dengan kekuatan doa probadi, dan dalam tanda yang lainnya.

Melihat dan mengalami kehadiran Allah di dalam hidup ini, tidak dapat dirasakan dengan cepat, tetapi melalui pengalaman dan peristiwa yang ada, kita dapat merasakan bahwa Dia ada selalu dengna kita. Doa, refleksi dan keheningan Bersama Dia, keheningan untuk mendengarkan suara Tuhan dan menerahkan segala sesautu kepada Dia yang terlah memanggil, seraya memohonkan berkat dan rahmat agar kehadiran Dia dapat kita maknai dalam perjuangan hidup panggilan. Perjuangan hidup tidak hanya dalam suka saja, melainkan diluar dari itu semua, Dia berkarya dalam diri kita.

Keluarga, sekomunitas, sekongregasi, rekan kerja dan sahabat lainnya: merupakan wujud nyata kehadiran Allah, suka duka, suka tidak suka, sedih gembira. Kita merasakan adanya dukungan dari masing-masing orang dengan pola pikir yang berbeda-beda. Allah hadir memurnikan panggilan kita, melalui berbagai pengalam hidup dalam panggilan dan tugas perutusan. Allah hadir melalui mereka semua, kita dapat merasakan itu, rahmat melimpah untuk perkembangan dan pematangan hidup panggilan kita.

Kejujuran kita dalam melakukan refleksi adalah memberikan rahmat melimpah. Sehingga kita dapat melakukan komunikasi dengan Dia karena hanya Dialah gembalah kita yang baik, yang mengenal kita dalam dan luar, dan seperti apa adanya diri kita sekarang ini. Tuhan tidak akan memberikan kita waktu untuk berjalan seoarang diri, membiarkan kita berjalan sendiri, bahkan masuk ke jurang yang dalam, dan tersesat di padang belantara.

Kita tidak pernah sendirian dalam hidup ini, setiap pengalaman suka dan duka, susah dan derita, dengan keheningan dan kekuatan doa, kita akan dapat merasakan bahwa Dia ada dan menyertai kita. Sebab Tuhan mencintai kita, sehingga memilih kita, dan mencintai kita lebih dari yang lainnya. Tuhan mengetahui kita, siapa kita ini, dan meluruhkan setiap kala kita berjalan dengan bengkok, setiap saat memurnikan panggilan kita. Karena Dia tahu kita ini adalah manusia yang rapuh, bagaikan pohon yang memiliki akar yang masih dangkal dan Tuhan mengetahui itu semua.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun