Mohon tunggu...
Sista NaellyAdzimi
Sista NaellyAdzimi Mohon Tunggu... Lainnya - 17 yo

Hellooo

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kendala dalam Pembelajaran Daring di Era Covid-19

18 Juli 2021   11:06 Diperbarui: 19 Juli 2021   11:12 325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Penyebaran pandemi covid-19 yang mulai terdengar beritanya dari daerah Wuhan, China pada Desember 2020 menjadi awal dimulainya kekhawatiran seluruh dunia atas penyebaran virus corona. Berbagai kasus di seluruh dunia menjadi sorotan berbagai negara, takterkecuali di Indonesia. Berbagai dampak yang ditimbulkan pandemi tersebut muncul di berbagai aspek kehidupan masyarakat di Indonesia, termasuk di bidang pendidikan.

 Menurut Organisasi, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO), sekitar 1 miliar lebih pelajar dan mahasiswa di seluruh dunia tidak dapat bersekolah atau kuliah sebagaimana biasanya dikarenakan wabah covid-19 yang telah menyebar.

Covid-19 telah mengubah gaya hidup orang di seluruh dunia di Indonesia orang-orang disarankan untuk menjaga jarak minimal 1 meter dan menghindar dari kerumunan banyak orang, dan langkah-langkah keamanan ini berlaku untuk dunia pendidikan. Semua sekolah mengalami penutupan hingga waktu yang belum ditentukan. 

Pemerintah telah merekomendasikan untuk pembelajaran dilakukan secara online/daring (dalam jaringan) dan materi pembelajaran tambahan melalui system online. Tenaga administrasi sekolah, pengajar, dan siswa melakukan upaya dalam berbagai cara untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan pembelajaran online yang baru misalnya seperti melakukan pembelajaran melalui aplikasi zoom atau yang lainnya.

Implementasi pembelajaran online tidak terbatas pada situasi krisis karena pandemi yang tidak kunjung berakhir seperti saat ini. Pembelajaran online atau belajar dari rumah telah disarankan sebagai pengganti pembelajaran tatap muka. Kondisi ini menuntut lembaga pendidikan untuk melakukan inovasi baru dalam proses pembelajaran di era pandemi sekarang ini. Salah satu bentuk inovasi tersebut adalah dengan melakukan pembelajaran secara online atau daring (dalam jaringan) melalui aplikasi edukasi yang sudah ada. Akan tetapi, dalam pembelajaran daring ini banyak juga hambatan atau permasalahan yang dirasakan siswa maupun guru saat pelaksanaannya.

Kendala yang dihadapi saat melaksanakan pembelajaran online adalah keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM), keterbatasan sarana prasarana seperti laptop atau smartphone yang dimiliki orang tua peserta didik, kesulitan mengakses internet, kondisi listrik yang kadang-kadang menjadi tidak stabil, dan keterbatasan kuota internet yang bisa disediakan oleh orangtua hal itu bisa sangat mengganggu pembelajaran. Pembelajaran daring pasti sangat memerlukan akses jaringan internet. 

Dalam hal ini ada banyak hambatan ataupun kendala yang terjadi dalam proses pembelajaran online terutama di daerah pedesaan yang terpencil sulit dijangkau, menyebabkan proses pembelajaran daring menjadi terkendala karena akses internet yang kadang-kadang tidak stabil dan pulsa (kuota data) internet yang tidak begitu murah ataupun mahal. 

Jadi kestabilan akses internet juga sangatlah berperan penting agar proses pembelajaran daring atau online pun bisa berjalan dengan lancar tidak ada kendala apapun yang bisa mengganggu proses pembelajaran, akan tetapi tidak hanya internet saja melainkan juga dibutuhkan adanya pulsa (kuota data) internet yang harus mencukupi untuk bisa melaksanakan pembelajaran online secara efektif.

Permasalahan lain juga banyak dikeluhkan yaitu, keterbatasan keterampilan dalam menggunakan teknologi informasi dan komunikasi. Dikarenakan masih ada beberapa siswa yang kurang memahami akan teknologi itu sendiri terutama dalam pembelajaran daring. Oleh karena itu, dampingan orang tua sangatlah penting bahkan diperlukan dalam proses pembelajaran daring. Walaupun hal ini tidaklah mudah tetapi orang tua juga harus dapat berperan seperti seorang guru yang membantu siswa dalam proses pembelajaran.

Jika orang tua tidak berperan dengan baik di dalam mendampingi anaknya dalam proses pembelajaran, maka sulit bagi anaknya untuk melaksanakan proses pembelajaran online dengan baik. 

Dan hal ini juga sangat berpengaruh bagi siswa yang tidak memiliki smartphone karena smartphone ini merupakan sarana utama bagi siswa dalam melaksanakan sistem pembelajaran daring. Ada beberapa siswa juga yang tidak memiliki alat komunikasi seperti smartphone, akibatnya siswa menjadi sulit dalam melaksanakan proses pembelajaran daring. Sebagai seorang guru, harus mencari jalan keluar atau solusi untuk mengatasi masalah tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun