Menjelang pengumuman Dirut PLN besok Selasa, 23 Desember 2014, yang diperkuat kemunculan Sofyan Basir, Dirut BRI ke kantor Kementerian BUMN siang ini. Ternyata sudah menyusun formasi direksi yang terdiri dari: 1. Khairil Wahyuni (Direktur PT. PLN Batubara) yang sedang bermasalah dengan Kejaksaan terkait kasus proyek PLN senilai 800 Miliar. 2. Dody Budiawan yang merupakan Komisaris PT. PLN Batubara adalah nama mafia yang tidak asing di kalangan KP batubara Kalimantan, yang ternyata sedang mengalami masalah dengan Kejaksaan Agung. 3. Hariadi, masuk daftar blacklist yang dulu menjabat sebagai GM P3B PLN Surabaya. 4. Nyoman Astawa, mantan GM PLN Bali adalah sosok yang akrab dengan benang kusut sumber daya PLN di Bali, hingga terjadi bentrokan besar dengan warga di daerah Bali.
Mengapa seorang Dirut BRI bersedia jadi Dirut PLN? Hubungan semua ini dengan Sofyan Basir adalah bisnis batu bara, yang merupakan kroni kuat H Ridwan seorang cukong batu bara asal Kalimantan. Hal ini menjadi benang merah bahwa Sofyan Basir sendiri sebenarnya adalah pemain batu bara juga. Pertanyaan kedua adalah, Mengapa batu bara? Batu bara adalah berlian hitam di lingkungan PLN. Wangi aromanya melebihi parfum termahal dari Paris bila dihirup dari ruang-ruang kantor pimpinan PLN. Memasang orang dari luar PLN untuk jadi Dirut hanyalah akal-akalan untuk menutupi siluman-siluman mafia batu bara di jajaran calon direksi PLN yang akan diumumkan dalam RUPS PLN Selasa, 23 Desember 2014.
Pertanyaan terakhir, bagaimana sistem penilaian jenjang karir di PLN? Calon Direksi Khairil Wahyuni, Dody Budiawan, Hariadi & Nyoman Astawa adalah nama-nama bermasalah yang berada di lingkaran perwira kelas kapolsek karbitan "Dahlan Iskan Connection" yang akan segera naik jadi Jenderal Mabes Polri. Dengan masuknya mereka ke jajaran direksi pusat PLN akan membawa petaka besar, setelah sukses mengacak-acak PT PLN Batubara. PLN pusat akan ditransformasi seperti model abal-abal yang sudah diterapkan di PT PLN Batubara saat ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H