Mohon tunggu...
Siska Putri Sp
Siska Putri Sp Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - bermimpi menjadi penulis

#pharmacist #sastra

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Modul Pembentukan Kata

30 September 2021   13:39 Diperbarui: 30 September 2021   13:52 1829
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

PEMBENTUKAN KATA

Proses pembentukan kata
1. Pembentukan Bukan-Gramatikal
Menurut Saussure, kata terdiri dari dua komponen, bentuk atau bunyi (signifiant) dan makna (signifie). Bentuk dan makna kata memiliki hubungan yang  bersifat arbitrer. Arbitrer maksudnya tidak bersifat wajib sehingga hubungan  keduanya tidak dapat dijelaskan.
Proses pembentukan kata yang bisa ditelusuri :
Anomatope
Anomatope yaitu kata yang dibentuk berdasarkan peniruan bunyi hal, benda, atau peristiwa yg mengeluarkan bunyi tersebut. Contohnya : tokek, cicak.

2. Proses Akronimisasi
Dengan kata lain proses ini adalah proses membentuk sebuah kata akronim. Dalam proses pembentukannya, kata yang memiliki  sebuah makna atau konsep ditampilkan dalam dua buah makna atau lebih, sehingga kata-kata tersebut disingkat untuk membentuk sebuah kata baru. Contohnya : Unpam -- Universirtas Pamulang.

Berikut ini adalah beberapa cara membentuk  penyingkatan :
(1) Pengambilan fonem-fonem pertama dari kata-kata pembentuk konsep. Contohnya :, abri = angkatan bersenjata republik indonesia
(2) Pengambilan suku kata yang pertama dari setiap kata yang menjadi pembentuk wadah konsep. Contohnya, Balita = bawah lima tahun, orpol = organisasi politik
(3) Pengambilan suku kata yang dianggap paling  dominan dari kata-kata yang mewadahi konsep itu. contohnya, tilang = bukti pelanggaran, panwaslu = panitia pengawas pemilu
(4) Pengambilan suku kata tertentu yang disertai dengan modifikasi  tidak beraturan, tetapi masih mengamati  keindahan bunyi. Contohnya, pilkada = pemilihan kepala daerah, kloter = kelompok terbang, purek = pembantu rektor.

3. Pembentukan Kata Gramatikal
AFIKSASI: proses gramatikal dengan penambahan afiks pada kata dasar untuk membentuk kata yang  baru, sehingga kata yang dihasilkan akan berbeda dengan bentuk dasarnya. Contohnya: Minum ditambahkan awalan me- sehingga menjadi kata baru "meminum".
REDUPLIKASI: proses gramatikal dengan cara mengulang bentuk dasar untuk mendapatkan makna tertentu.
pengulangan utuh, seperti bolabola,
pengulangan dengan perubahan bunyi, seperti sayu rmayur,
pengulangan sebagian, seperti jejari, dan
pengulangan  dengan disertai pemberian afiks , seperti berton-ton.
KOMPOSISI: proses gramatikal dengan penggabungan dua buah kata atau lebih. Contohnya: hospital dalam bahasa Inggris, maka digunakan komposisi rumah sakit dalam bahasa Indonesia.
KONVERSI: biasanya disebut derivasi zero, transmutasi, atau transposisi yang artinya adalah proses gramatikal dengan pembentukan kata dari sebuah bentuk yang memiliki kategori tertentu menjadi kategori lain tanpa adanya pengubahan bentuk.
Contohnya :
kata "cangkul" dalam kalimat "Petani itu membawa cangkul ke sawah" dalam kategori nomina.
Kata "cangkul" dalam kalimat "Cangkul dulu baik-baik ladang itu sebelum ditanami padi." berubah menjadi berkategori verba.

4. Proses Adaptasi/penyerapan
Asal mula penyerapan kosakata asing adalah melalui audial atau pendengaran yang di tiru dan diucapkan orang. Hasil pengucapannya tentu menimbulkan perbedaan ejaan atau kata dikarenakan perbedaan fonologi Bahasa Indonesia dengan fonologi Bahasa asing tersebut yang menimbulkan adanya kosakata baru.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun