Kritik Pertunjukan Teater Drama "Yalebonto"
1. Sinopsis
Teater ini menceritakan tentang kisah sepasang suami istri yang sedang menantikan kelahiran calon anak mereka. Sang istri mengandung bayi kembar dan akan melahirkan. sang suamipun memanggil dukun beranak yang ada di sekitar mereka. Ketika anak mereka lahir, sang suami terkejut karena salah satu dari bayi kembar yang dilahirkan isrtinya adalah buaya. mereka menamainya "Yalebonto". Sang suami tidak mau Yalebonto dirawat di dalam rumahnya, ia ingin Yalebonto dilepas ke sungai, sementara sang istri menolak keras dan menginginkan sebaliknya. Akhirnya sang istri mengalah dan mengikhlaskan Yalebonto untuk dilepaskan kesungai, ia memberi pesan terakhir kepada Yalebonto bila suatu saat saudara dan keluarganya melewati sungai dimana ia dibuang maka ia patut memakan mereka.
2. Pendekatan Struktural/Objektif
Pendekatan struktural dipelopori oleh kaum Formalis Rusia dan Strukturalisme Praha, yang mendapat pengaruh langsung dari teori Saussure yang mengubah studi linguistik dari pendekatan diakronik ke sinkronik. Studi linguistik tidak lagi ditekankan pada sejarah perkembangannya, melainkan pada hubungan antar unsurnya. Masalah unsur dan hubungan antarunsur merupakan hal yang penting dalam pendekatan ini  (Nurgiyantoro, 2000:36). Aliran ini muncul dengan teori strukturalisme yang dikemukakan oleh anthropolog Perancis, Claudio Levi  Strauss. Teori ini dikembangkan dalam linguistik oleh  Ferdinand de Saussure dengan bukunya Cours de Linguistique Generale.(Djojosuroto, 2006: 33)
Pendekatan Objektif adalah pendekatan yang memberi perhatian penuh pada karya sastra sebagai struktur yang otonom,  karena itu tulisan ini mengarah pada analisis karya sastra secara strukturalisme. Sehingga pendekatan strukturalisme  dinamakan juga pendekatan objektif.  Semi (1993:67) menyebutkan bahwa pendekatan struktural dinamakan juga pendekatan objektif, pendekatan formal, atau pendekatan analitik. Strukturalisme berpandangan bahwa untuk menanggapi karya sastra secara objektif haruslah berdasarkan pemahaman terhadap teks karya sastra itu sendiri. Proses menganalisis diarahkan pada pemahaman terhadap bagian-bagian karya sastra dalam menyangga keseluruhan, dan sebaliknya bahwa keseluruhan itu sendiri dari bagian-bagian (Sayuti, 2001; 63).
- Unsur intrinsik drama teater " Yalebonto"
a. Tema : Teater drama tersebut bertemakan tengang keluarga.
b. Alur : Alur yang digunakan dalam pertunjukan drama teater tersebut adalah alur maju.
c. Tokoh dan Penokohan :
  Terdapat 4 tokoh dalam drama tersebut yaitu :