Berbondong-bondong disiang bolong..
menjajah jalanan hingga kulit gosong...
menatap diri dengan raut wajah kosong..
memaksa senyum walau gigi tlah ompong..
oh sungguh Fana ini tlah aku gendong...
akibat celoteh dia ( pemimpin ) yang penuh rempong..
mengumbar janji hingga semua menjadi rongsong..
sungguh mereka berhati kedondong..
Dia mendekat seakan ingin menolong..
disela hati hanya ingin pertebal kantong..
sungguh kau tak pantas kami bopong..
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!