Desa Banaran, Kecamatan Pracimantoro.
Kebudayaan saat ini merupakan hal yang seharusnya diajarkan sejak dini, dengan seiring berjalannya waktu pemahaman wawasan mengenai kebudayaan mulai memudar. Pengaruh globalisasi, merajalelanya teknologi dan trend masa kini menjadi satu alasan memudarnya kebudayaan.Â
Wayang Kulit adalah salah satu contoh kebudayaan dari Jawa Tengah yang kini keberadaanya mulai memudar di kalangan kaum muda, tepatnya anak sekolah dasar. Hanya segelintir anak-anak yang mengetahui wayang kulit. Maka bersamaan dengan itu, Mahasiswa KKN Tim II Undip 2022/2023 mengajak anak-anak SDN 1 dan SDN 2 Banaran (20/07/2023) untuk tidak melupakan kebudayaan daerah melalui pembuatan Prakarya Wayang Kulit.Â
Pembuatan prakarya wayang kulit ini dilakukan untuk mengenalkan kesenian dari Jawa Tengah dengan mengambil tokoh wayang Punakawan. Dalam pelaksanaan pembuatan dan pemberian pengenalan mengenai wayang Punakawan ini dilakukan oleh Siska Solehah sebagai mahasiswa KKN Tim II Undip.Â
Selain itu, Siska mengenalkan kebudayaan melalui pemberian buku dan mainan Tradisional yang dijadikan sebagai Pojok Literasi di SDN 1&2 Banaran, dan MIM Kranding (30/07/2023). Pemberian fasilitas buku dan permainan tradisional adalah tidak lain untuk mengurangi penggunaan gadget yang sudah mulai menjamur di kalangan anak-anak. Â Dengan adanya fasilitas permainan tradisional, anak-anak diharapkan dapat membentuk kebersamaan tanpa menggunakan teknologi. Sebab, permainan tradisional bukan hanya melaksanakan bermain dengan gembira, namun banyak sekali filosofi dan manfaat yang baik untuk anak-anak.Â
Pelaksanaan mainan tradisional dilaksanakan di MIM Kranding (04/08/2023) dengan bermain permainan, bola bekel, gobak sodor, lompat tinggi karet, dan dakon. Suasana sangat menyenangkan dan anak-anak sangat antusias, tidak lupa sebelum bermain dijelaskan pula manfaat dari bermain tradisional.Â
Dengan pelaksanaan Pembuatan Prakarya Wayang dan Permainan Tradisional diharapkan dapat mengenalkan dan mempertahankan kebudayaan daerah sejak dini, hingga kebudayaan dapat terus lestari dan tak hilang dimakan waktu.