Mohon tunggu...
Siska Novianti
Siska Novianti Mohon Tunggu... Bidan - bidan

menyuntik, memasak.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hubungan Pola Asuh Ibu dalam Pemberian Makan dengan Kejadian Stunting pada Balita Usia 24 - 60 Bulan

10 Juli 2024   02:15 Diperbarui: 10 Juli 2024   02:28 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Stunting pada balita perlu menjadi perhatian khsusus karena dapat menghambat perkembangan fisik dan mental balita. Stunting berkaitan dengan peningkatan risiko kesakitan dan kematian serta terhambatnya pertumbuhan kemampuan motorik dan mental. Stunting dapat meningkatkan risiko obesitas, karen aorang dengan tubuh pendek berat badan idealnya juga rendah. 

Kenaikan berat badan beberapa kilogram saja bisa menjadikan indeks massa tubuh (IMT) orang tersebut naik melebihi bata normal. Selain itu, balita yang menderita stunting akan lebih rentan terhadap penyakit dan ketika dewasa berisiko untuk mengidap penyakit degenerative.

Penyebab Stunting adalah Kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan dan pada masa awal anak lahir, tetapi Stunting baru nampak setelah anak berusia 2 tahun. Beberapa penyebab terjadinya stunting pada balita : Penyumbang gizi buruk pada ibu hamil dan anak di bawah 5 tahun, kurangnya pengetahuan ibu tentang kesehatan dan gizi sebelum, selama dan setelah kehamilan, pelayanan kesehatan seperti ANC-Ante Natal Care (pelayanan kesehatan ibu dan anak selama kehamilan), 

Post Natal Care dan pendidikan anak usia dini yang berkualitas masih terbatas, kurangnya akses terhadap makanan bergizi. Hal ini dikarenakan harga pangan bergizi di Indonesia masih tergolong tinggi. Faktor penting yang mempengaruhi terjadinya masalah kekurangan gizi pada anak balita adalah buruknya pola asuh terutama pemberian makan dan pemberian ASI eksklusif akibat rendahnya tingkat pengetahuan orang tua, dan rendahnya perhatian orang tua terhadap kebutuhan gizi balita.

Pola asuh memiliki peranan yang penting agar terwujudnya pertumbuhan anak yang optimal. Pola asuh adalah penyebab tidak langsung dari kejadian stunting dan apabila tidak dilaksanakan dengan baik dapat menjadi penyebab langsung dari kejadian stunting, artinya pola asuh adalah faktor dominan sebagai penyebab stunting. 

Jenis Pola Asuh Dalam Pemberian Makan Terdapat empat jenis pola asuh dalam pemberian makan yang diketahui dan dijelaskan dalam literatur ilmiah, tiga di antaranya memiliki efek negatif pada Kesehatan emosional dan fisik. Tipe pola asuh makan atau gaya memberi makan tersebut yaitu: gaya memberi makan otoriter, gaya memberi makan permisif atau memanjakan, gaya memberi makan lalai atau penelantar, dan gaya memberi makan berwibawa atau demokratis.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun