Kompasiana. Beberapa kali saya sempat menuliskan perjalanan saya menulis di Kompasiana. Mulai dari mendapatkan centang biru, sampai tembus 100 artikel utama.
Bukan kali pertama bagi saya untuk menceritakan perjalanan saya bersama denganTak ada bosannya untuk menunjukkan rasa syukur dan terima kasih kepada seluruh tim yang mendukung Kompasiana sampai mencapai usia 16 tahun. Usia remaja yang sedang hangat-hangatnya mengekspresikan seluruh perasaan yang ada di dalam hati.Â
Usia Kompasiana yang genap 16 tahun tak sama dengan awal perjalanan saya menulis di Kompasiana. Terbilang cukup baru memulai menulis di sini. Dibandingkan dengan para senior yang sejak Kompasiana didirikan sudah aktif menulis.
Saya bergabung di Kompasiana pada 31 Januari 2023. Baru mulai menulis di bulan Februari 2023. Tahun pertama, tak mudah bagi saya untuk bisa konsisten menulis di Kompasiana. Sampai menginjak tahun 2024, saya berusaha untuk menulis satu artikel dalam satu hari. Meski terkadang ada saja yang terlewat.
Terbilang masih sangat junior di Kompasiana, tak mau ketinggalan untuk merayakan 16 tahun Kompasiana. Apalagi untuk memberikan ungkapan hati tentang apa yang saya rasakan selama menulis di Kompasiana.
Sebelumnya, saya aktif menulis di media Kampus. Tepatnya tahun 2015 sampai 2019. Rutinitas menulis artikel atau berita menjadi kewajiban saat itu. Membuat saya terbiasa menulis.Â
Ketika keanggotan saya berubah status menjadi alumni, ada rasa yang hilang. Seperti ada yang tertinggal di kota rantau itu, tempat saya kuliah dulu.Â
Sempat sampai merasa tak lagi bisa berfungsi hanya karena tak tahu cara melampiaskan atau mengekspresikan diri.Â
Semuanya kembali ketika saya menemukan Kompasiana. Bermula dari teman yang mengajarkan saya membuat akun di Kompasiana. Sekaligus tuntutan pekerjaan yang mengharuskan saya menemukan sebuah media untuk mengumpulkan tugas mahasiswa.
Sebuah tuntutan itu, membuat saya menemukan ruang untuk berekspresi lagi. Sama seperti aktif di media kampus.
Saya sadar betul, bahwa saya tidak bisa dipisahkan dari kegitan membaca dan menulis. Seperti orang haus, ya harus minum. Kalau lapar, ya makan. Itu yang saya rasakan ketika merasa harus mengutarakan sesuatu.