Seseorang pernah berkata kepada saya, "Aku berhenti menulis, ketika aku tahu ia enggan membacanya."
Pernyataan itu sama sekali tak berlaku bagi saya. Tak ada dalam kamus kehidupan saya.
Dicap tutup mata dan telinga, saya tidak masalah. Karena sejatinya saya benar-benar hanya ingin menulis. Tidak memandang berapa pasang mata yang membaca tulisan saya.
Kadang ingin seperti kompasianer lain yang begitu aktif sampai ikut event-event yang diselenggarakan komunitas atau Kompasiana. Namun banyaknya keterbatasan termasuk domisili membuat saya harus banyak-banyak mengelus dada.Â
Tak apa, masih banyak kesempatan lain di depan sana. Saya selalu yakin untuk terus menulis dan tak pernah berhenti menulis. Karena kita tidak pernah tahu, tulisan mana yang akan membuat kita dikenal oleh banyak orang.
Besar harapan agar akan ada perayaan-perayaan tahun-tahun selanjutnya untuk Kompasiana. Sebagai pertanda bahwa masih api untuk menerangi kegelapan. Masih ada air yang menyejukkan dahaga. Masih ada kebaikan yang ingin dibagikan oleh banyak orang.
Semoga akan banyak penulis-penulis yang terlahir dari Kompasiana.
"Aku tidak akan berhenti menulis, meskipun kamu enggan membacanya." -Siska Fajarrany-Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI