Mohon tunggu...
Siska Fajarrany
Siska Fajarrany Mohon Tunggu... Penulis - Lecturer, Writer

Suka menulis.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Menghadapi Fenomena Doom Spending yang Mengancam Stabilitas Keuangan

29 September 2024   18:00 Diperbarui: 29 September 2024   18:02 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dana darurat. (Sumber: Dok. Kredivo via kompas.com)

Pertama, yang harus dilakukan oleh generas Z dan milenial adalah dengan meningkatkan literasi keuangan. Kemudahan mendapatkan ilmu lewat internet, lebih baik dimanfaatkan dengan baik dan bijak. Mencari informasi tentang keuangam, seperti investasi, dasar-dasar penganggaran, manajemen utang, dan lain-lain. Banyak artikel atau video yang dapat dipelajari. Bahkan bisa ikut kelas literasi keuangan secara luring atau daring. Ada yang gratis, dan ada yang berbayar.

Belajar mengatur atau menetapkan anggaran. Misalnya 50% penghasilan untuk kebutuhan primer, seperti makan, minum, kebutuhan rumah, transportasi, kuota internet, dan lain-lain. Lalu 30% disisihkan untuk kebutuhan sekunder dan tersier. Sisanya, 20% untuk ditabungkan.

Ilustrasi dana darurat. (Sumber: Dok. Kredivo via kompas.com)
Ilustrasi dana darurat. (Sumber: Dok. Kredivo via kompas.com)

Tentunya penetapan pembagian anggaran ini tergantung pada kebutuhan dan penghasilan masing-masing. Tidak bisa dipukul rata. Tinggal disesuaikan saja dengan kondisi finansial yang ada.

Selanjutnya, mulai belajar mengelola stres dengan sehat dan bijak. Daripada mengatasi stres dengan belanja barang yang tidak berfaedah, lebih baik dialihkan dengan kegiatan lain yang lebih positif. Misalnya dengan membaca buku, menulis diary, melukis, menonton film,aktif di kegiatan komunitas, atau bahkan olahraga rutin. Tentu pencarian alternatif kegiatan untuk mengelola stres membutuhkan waktu yang cukup lama. Yang terpenting adalah kemauan keras untuk dapat bisa mengontrol tingkat stres agar tidak berlarut-larut dalam kecemasan keuangan di masa depan.

Ilustrasi literasi keuangan. (Sumber: SHUTTERSTOCK/TAKASU via kompas.com) 
Ilustrasi literasi keuangan. (Sumber: SHUTTERSTOCK/TAKASU via kompas.com) 

Terakhir, cobalah untuk mengurangi penggunaan media sosial. Mulai membentengi diri dari hal-hal yang dapat memicu kekhawatiran. Seperti melihat pencapain orang lain di media sosial, pamer kekayaan di media sosial, dan godaan belanja.  Batasi waktu berselancar di media sosial. Pergunakan media sosial untuk hal-hal yang bermanfaat. Menggunakan media sosial secara bijak, termasuk memfilter paparan yang didapatkan dari media sosial dengan bijak.

Secara sederhana, doom spending tampak sebagai pelarian jangka pendek dari kecemasan finansial. Namun tanpa sadar membawa dampak buruk untuk jangka panjang. Sebagai generasi Z dan Milenial yang sudah atau menuju usia produktif, sekaligus sebagai calon pemimpin di masa depan, sudah saatnya untuk peka terhadap fenomena doom spending. Sadar akan pentingnya literasi keuangan!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun