Mohon tunggu...
Siska Fajarrany
Siska Fajarrany Mohon Tunggu... Penulis - Lecturer, Writer

Suka menulis.

Selanjutnya

Tutup

Love Artikel Utama

Kenali Tanda Hubungan Situationship Sebelum Semakin Menaruh Harapan

15 September 2024   07:00 Diperbarui: 16 September 2024   09:52 323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. (Sumber: Thinkstockphotos via kompas.com) 

Menjalin hubungan asmara dengan orang lain memang terkadang menimbulkan rasa nano-nano. Ramai rasanya. Semua perasaan serba ada. Bercampur menjadi satu. Mulai dari indahnya jatuh cinta, senangnya berdekatan dengan si dia, deg-degan berjumpa dengannya, sampai resah menunggu kabar darinya.

Kata pepatah, kalau seseorang memutuskan untuk jatuh cinta, maka harus bersiap untuk sakit hati. Katanya, jatuh cinta dengan sakit hati itu satu paket. Tidak bisa dipisahkan. Seperti promo di mall yang ramai dipadati penonton, buy 1 get 1.

Hm, pepatah itu memang relate dan terdengar benar adanya. Sebagai manusia biasa, tentu tidak memiliki kemampuan untuk bisa membaca isi pikiran dan hati seseorang. Tidak bisa meramalkan apa yang akan terjadi dengan hubungan asmara yang tengah dijalin akan seperti apa ke depannya. Termasuk sulit untuk bisa menebak keinginan pasangan yang tidak terbuka kepada pasangannya.

Mungkin ada di antara pembaca artikel ini yang sedang merasa gundah dan kebingungan. Tak jarang sampai sulit tidur hanya memikirkan tentang si doi yang tak kunjung memberikan kepastian. Mulai dari kepastian status hubungan, sampai arah hubungan ke depannya akan seperti apa.

Ingin membuka obrolan tentang keresahan hati, tetapi takut malah terjadi pertengkaran. Berakhir putus dan hanya penyesalan yang tersisa. Namun jika terus memendam perasaan yang sebenarnya, rasanya begitu tidak tenang. Takut terjebak pada hubungan yang salah. Hubungan yang tidak memberikan masa depan.

Banyak yang menamai hubungan ini dengan sebutan Hubungan Tanpa Status atau disingkat HTS. Pada dasarnya, HTS hampir sama dengan hubungan situationship. Situationship adalah istilah untuk menggambarkan hubungan yang romantis, tetapi dijalankan tanpa komitmen, status hubungan, ataupun tujuan jangka panjang. 

Di luar sana banyak sekali pasangan yang terjebak atau bahkan memutuskan untuk membangun hubungan situationship. Tidak ada batasan yang jelas pada hubungan ini. Seolah berteman, tetapi memberikan perhatian bahkan perilaku romantis layaknya pasangan. Situationship terbangun tanpa adanya aturan dan komitmen. Tidak ada kejelasan ke depannya akan seperti apa, membuat orang-orang yang terjebak pada hubungan ini bisa berperilaku sesuka hati.

Ibaratnya ketika bertemu dengan orang lain yang lebih menarik, ia dapat dengan mudah melepas pasangan sebelumnya karena tidak terikat pada status hubungan yang pasti. Ia juga bisa kembali kapan saja dengan pasangan sebelumnya karena tidak ada aturan yang jelas.

Meski terlihat seperti hubungan red flag, nyatanya banyak pasangan yang memutuskan untuk menjalin hubungan situationship. Tidak adanya kejelasan dan kepastian dalam hubungan, membuat mereka merasa tidak terikat satu sama lain. Lebih bebas berekspresi tanpa adanya pengekangan dari pasangan. Tidak mau dibatasi kegiatannya hanya karena pasangan yang posesif. Banyak menuntut ini itu dan melarang ini itu.

Ada banyak alasan seseorang memutuskan untuk menjalin hubungan situationship. Bermula dari trauma imbas dari hubungan sebelumnya. Seperti pernah menjalin hubungan yang serius, tetapi malah berakhir kandas. Atau pernah berusaha memberikan yang terbaik untuk hubungan, tetapi malah dikecewakan. Bisa juga karena melihat hubungan orang terdekat yang gagal. Seperti perceraian orang tua, kerabat, atau teman. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun