Ramai-ramai bersenandung demokrasi
Demokrasi malah dilucuti
Dilucuti para wakil negeri
Wakil negeri yang asyik membangun dinasti
Kami sibuk mencari sesuap nasi
Siang malam berdoa tanpa henti
Berharap diangkat jadi pegawai negeri
Kami berjuang ke sana-sini
Bertahan hidup meski hanya sampai esok hari
Membayar ini itu tiada henti
Kami menunggu si pemberi janji
Menantikan janjinya ditepati
Katanya, ibu pertiwi akan segera berseri
Nampaknya selama ini kami dibodohi
Oleh gombalan manis yang tak pakai hati
Turun ke gorong-gorong menarik simpati
Berteriak paling lantang memberantas korupsi
Engkau beserta rengrengan yang sedang mengotak-atik negeri
Membuat aturan sesuka hati
Menghapus kebijakan yang membuatmu merugi
Demi menambah pundi-pundi
Engkau beserta rengrengan seperti alergi
Begitu gatal saat tak mendapat kursi
Tak sadar kah perilakumu begitu keji
Syairku mungkin tak berarti
Tetapi jadi catatan negeri yang sedang dilucuti
-22 Agustus 2024
Siska Fajarrany
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H