Mohon tunggu...
Siska Fajarrany
Siska Fajarrany Mohon Tunggu... Penulis - Lecturer, Writer

Suka menulis.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Review Film "Lolo and the Kid", Kisah Menyentuh Kakek dan Cucu Penipu

21 Agustus 2024   18:00 Diperbarui: 21 Agustus 2024   18:02 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film Lolo and the Kid (2024). (Sumber: Netflix)

Pertama kalinya menonton film Filipina. Bukan karena keingintahuan secara sengaja mencari tahu. Namun karena lewat Netflix lah membuat saya tahu dan menonton film Filipina.

Mulanya, saya tidak berniat menuliskan reviewnya. Namun ternyata di minggu ini, film dari Filipina itu mendapatkan posisi cukup cemerlang dalam pencarian teratas. Masuk 10 besar pada film teratas di Indonesia pada platform Netflix.

Ternyata antusias pengguna Netflix Indonesia pada film Filipina ramai juga. Membuat saya tergerak untuk menuliskan review film Filiphina.

Berjudul Lolo and the Kid. Jika diartikan dalam bahasa Indonesia, artinya adalah kakek dan anak. Sebuah film drama keluarga asal Filipina yang rilis pada tahun 2024. Tayang di Netflix pada 07 Agustus 2024.

Disutradarai oleh Benedict Mique. Dibintangi oleh Euwenn Mikaell dan Joel Torre.

Lolo and the Kid menceritakan tentang seorang kakek dan anak laki-laki yang melakukan penipuan kepada orang-orang kaya. Kakek tua itu bernama Lolo yang diperankan oleh Joel Torre. Partner menipunya adalah seorang anak laki-laki yang bernama Kid. Diperankan oleh Euwenn Mikaell.

Keseharian mereka adalah memanfaatkan rasa simpati dari orang kaya yang baik hati. Di saat lengah, mereka pun melancarkan aksinya untuk meraup kekayaan yang bisa mereka bawa.

Sebelum melancarkan aksinya, Kakek Lolo mencari terlebih dahulu mangsa yang akan menjadi korban. Ia menyusuri rumah-rumah di kawasan elit. Melihat sekeliling dan mengawasi keadaan target rumahnya. Seperti ada berapa orang yang tinggal di sana, sampai jam pulang sang tuan rumah.

Targetnya adalah orang kaya raya yang baik hati dan penyayang anak-anak. Tentunya dengan niatan agar mereka simpati terhadap Kid sang anak jalanan. Apalagi jika orang kaya itu tidak memilik anak. Sudah dipastikan menjadi incaran mereka. Melihat sekeliling rumah apakah terdapat sepeda atau mainan anak-anak atau tidak. Jika tidak, besar kemungkinan rumah itu adalah yang mereka tuju.

Jika sudah mendapatkan target rumah yang hendak ditipu, keduanya akan berdiam diri di trotoar tepat di rumah itu. Memasang muka memelas dengan pakaian yang compang-camping. Dengan beberapa properti layaknya seorang pemulung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun