Seperti duri yang terus disirami
Dibiarkan mekar sampai menembus ke hati
Berkali-kali aku kehilangan diri
Beribu-ribu kali aku mencari arti
Tak ada lagi yang tersisa
Selain dalamnya luka yang tak berujung
Keraguan yang terlontar memang jawabannya
Atas pantulan cerminan kepadaku
Terima kasih banyak tanpa henti
Semoga esok hari dapat terlelap abadi di ruang kebebasan
Engkau yang terlalu lama bermain-main
Terlalu hebat menjadi pemain
Dan terlalu asyik menikmati permainan yang kau rangkai sendiri
Hingga akhirnya membutmu terlena
Sampai terucap pertanyaan,
"Merawat ego siapa selama ini?"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2HBeri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!