Udi terbangun begitu kagetnya ia karena matahari telah tinggi. Ya Udi kesiangan, segera ia menyambar handuk dan mandi. Sarapan yang telah di siapkan ibunya tak sempat di makannya, ia hanya makan tempe goreng yang ada di meja makan sambil mengeluarkan motornya.
Setengah ngebut ia lalui jalanankampung yang terbilang sempit , seperti biasa ia harus ekstra hati-hati maklum banyak anak kecil yang berlarian. Ketika melewati depan rumah mak Sumi tiba-tiba dari halaman rumah nyelonong ayam dan ‘ brakk... ciiitt ‘.
Segera Udi menghentikan motornya. Dan ternyataayam itu tidak bergerak lagi, ya mati deh bathin Udi. Tergopoh-gopoh mak Sumi menghambur dari dalam rumahnya. Udi segera menghampiri mak Sumi dan menyatakan penyesalannya.
“Maaf mak saya gak sengaja, padahal saya tadi gak ngebut”, ucap udi dengan mimik menyesal, “ akan saya ganti mak,berapapun”. Mak Sumi hanya terdiam dan segera mengambil ayam yang telah kaku,mati. “ Di, saya gak akan minta ganti rugi ayam yang telah kamu tabrak tapi yang saya bingung siapa yang tar mau bertanggung jawab dengan anak-anaknya yang masih kecil-kecil ?”.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H