Mohon tunggu...
Travel Story

Museum Gunung Api Merapi Menjadi Sarana Edukasi di Hari Libur

3 Januari 2016   20:21 Diperbarui: 3 Januari 2016   21:42 4
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Museum 2 lantai yang terletak di Jl. Kaliurang Km.22, Banteng, Hargobinangun, Pakem, Sleman, Yogyakarta ini diresmikan pada tahun 2010. Dengan bangunan yang unik meyerupai trapesium dan sisi tengahnya mengerucut membentuk segitiga,  ditambah dengan latar gunung merapi yang dikelilingi awan putih yang menjadikannya sangat megah.

Museum merapi ini dapat menyedot 1000 wisatawan di setiap harinya. Bertepatan dengan libur sekolah dan libur akhir tahun yang di mulai sejak tanggal 21 Desember 2015, museum merapi dapat menyedot 2000 wisatawan setiap harinya. Meningkat 2x lipat dibandingkan dengan hari biasa. Wisatawan yang berkunjung di museum ini kebanyakan dari luar kota, bahkan selama liburan jalan kaliurang dipadati oleh kendaraan berplat nomor B dari daerah DKI Jakarta, Tangerang, Bekasi dan Depok.  Keindahan museum ini tidak perlu diragukan lagi, selain sarana edukasi bagi anak, remaja, dewasa bahkan orang tua sekalipun bisa menambah pengetahuannya dari museum ini. Hanya dengan tiket masuk 5000 rupiah dan untuk menonton film juga hanya 5000 rupiah saja.

Museum ini menyimpan koleksi-koleksi dari erupsi gunung merapi. Museum merapi ini terdiri dari 2 macam, yaitu koleksi yang tekait dengan kegunung apian dan koleksi yang terkait dengan bencana lainnya, seperti tsunami. Museum ini memiliki 3 bagian gedung. Gedung A terdiri dari 2 lantai merupakan gedung utama yang menjadi induk dari museum ini. Gedung B, gedung ini terdiri dari 2 lantai yang terdiri dari sayap kanan dan sayap kiri gedung utama, dipergunakan sebagai kantor, auditorium dan mini teater atau audio visual. Gedung C terdiri dari 2 lantai terletak di sisi belakang, memiliki lobby di sisi utara yang menghadap langsung ke gunung merapi.

Di gedung utama kita akan diperkenalkan dengan volcano world, dan dengan spesifik kita akan di perkenalkan dengan miniatur gunung merapi beserta letusannya dari beberapa tahun terjadinya erupsi merapi. Merapi yang merupakan gunung teraktif di dunia, menjadi hal yang menarik bagi peneliti, pemerhati bahkan orang awam untuk memperhatikan perkembangannya. Museum merapi menyajikan rekam jejak letusan gunung api merapi dengan detail dan menarik.

Selain menyajikan pengetahuan tentang gunung api merapi, koleksi museum ini juga menyimpan benda-benda yang terkait dengan kegunung apian, seperti alat pendeteksi gunung api, seismograf yang pernah digunakan di pos pengamatan gunung api merapi. Letusan merapi pada tahun 2010 memberi koleksi yang luar biasa pada museum gunung api merapi, seperti alat rumah tangga, motor, dan benda-benda lainnya yang menunjukkan betapa dahsyatnya dampak letusan gunung api merapi.

Diluar itu penanggulangan dini terhadap dampak gunung api merapi juga menjadi bagian peting dari museum edukasi konservasi merapi. Sebagai bagian pendidikan gunung api siaga bencana. Di lantai 2 kita bisa menemukan rekam jejak erupsi gunung api merapi dalam rentang waktu yang sangat tua. Bahkan sejak Indonesia belum merdeka. Lantai 2 menyimpan sudut menarik dengan interior yang menyerupai istana. Disudut ini foto-foto presiden Indonesia saat mengunjungi merapi masih terrekam baik. Hal ini juga menunjukkan bahwa betapa perlu di waspadainya gunung merapi.

Hari ini adalah hari terakhir libur sekolah dan tahun baru, karena esok tanggal 4 Januari 2015 sudah dimulai kegiatan belajar mengajar di sekolah-sekolah. Tetapi museum ini pada pukul 11.00 masih dipadati pengunjung yang ingin belajar atau sekedar refreshing di tempat wisata museum gunung api merapi. Dari anak kecil hingga orang tua pun masih terlihat memadati setiap sudut museum gunung api merapi ini. Memang wisata yang murah dan kaya akan pengetahuan yang pantas di kunjungi bersama teman dan keluarga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun