Mohon tunggu...
Siska Audia
Siska Audia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Seorang mahasiswa ilmu komunikasi yang tertarik pada bidang kepenulisan dan media kreatif.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Rutinitas Mahasiswa Rantau: Pulang Setiap Weekend, Meski Harus PP

31 Maret 2024   22:13 Diperbarui: 31 Maret 2024   22:18 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Fenomena homesick pasti sudah tak asing lagi bagi mahasiswa rantau. Homesick adalah perasaan gelisah karena keadaan yang jauh dari keluarga. Homesick seringkali dirasakan oleh mahasiswa baru yang baru merantau. Seringkali homesick ditandai dengan perasaan cemas, panik dan diakhiri dengan tangisan tengah malam. Tangisan tengah malam menjadi rutinitas mereka sehari-hari. 

Sebut saja Sari ( nama samaran), seorang mahasiswa semester 4 di universitas yang ada di Surabaya. Ia mengaku jika pada awal masuk kuliah mengalami homesick. "iya pernah waktu awal, sekarang enggak." kata sari menjelaskan. 

Ini adalah pengalaman pertama sari menjadi mahasiswa rantau. Ia mengaku bahwa juga mengalami culture shock dengan daerah tempat tempat tinggalnya sekarang. Karena hal itu setiap ada kesempatan pulang , sari akan pulang. 

'Pulang' Setiap Saat Bukan Sekedar 'Berkunjung' 

Sari mengaku jika keputusannya untuk pulang karena ingin bertemu dengan keluarganya. Jarak tempuh rumahnya yang tak jauh pun, menjadikan sari memilih untuk pulang dari pada menetap di kost. " Kenapa tiap weekend pulang, ya karena rumahku cuma di Blitar. Bahkan weekday kalau kosong aku juga pulang." tutur sari 

Sari mengatakan bahwa keadaan di kost yang sendiri tanpa adanya teman, membuat dirinya bosan. Rasa bosan itulah yang memicu rasa keinginannya untuk pulang. Bahkan jika harus pulang pergi pun, ia memilih untuk pulang.

Rasa bosan memang menjadi alasan paling utama seseorang ingin pulang. Mengurung diri di suatu tempat sendirian, akan berdampak buruk bagi kesehatan mental. Se-Introvert apa seseorang, jika terlalu lama sendiri mereka pun akan merasa tidak nyaman. 

Nekat Naik Bus Sendiri Demi Pulang 

Sari mengaku pernah nekat naik bus sendirian karena kehabisan tiket kereta. Rasa nekat itu tumbuh karena keinginanya untuk pulang yang lebih besar dari pada rasa takutnya. Sebelum memutuskan untuk nekat pulang. Ia gelisah dengan terus menonton video tutorial naik bis di platform youtube. Ia juga terus bertanya kepada beberapa temannya yang pernah naik bis. Hampir 24 jam, sari menghubungi ayahnya untuk bertanya terkait teknis naik bis. Sampai akhirnya ia memutuskan tetap nekat pulang. Dengan bekal informasi yang ia dapat, ia dengan percaya diri menuju terminal. Dan perjuangannya membuahkan hasil. Pengalaman pertama kalinya naik bis terselesaikan dengan baik. Bahkan ia merasa tidak kapok untuk mengulang untuk kedua kalinya. 

Sewaktu weekend tiket kereta akan cepat habis diborong mahasiswa. Maka dari itu setidaknya seminggu sebelum pulang mahasiswa akan war tiket kereta. Bagi mereka yang kehabisan ada beberapa opsi jawaban. Tetap beli tiket kereta berdiri, pilih transportasi lain atau membatalkan keinginannya untuk pulang. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun