Mohon tunggu...
SISKA ARTATI
SISKA ARTATI Mohon Tunggu... Guru - Ibu rumah tangga, guru privat, dan penyuka buku

Bergabung sejak Oktober 2020. Antologi tahun 2023: 💗Gerimis Cinta Merdeka 💗Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Versi Buku Cetak 💗 Yang Terpilih Antologi tahun 2022: 💗Kisah Inspiratif Melawan Keterbatasan Tanpa Batas. 💗 Buku Biru 💗Pandemi vs Everybody 💗 Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Ebook Karya Antologi 2020-2021: 💗Kutemukan CintaMU 💗 Aku Akademia, Aku Belajar, Aku Cerita 💗150 Kompasianer Menulis Tjiptadinata Effendi 💗 Ruang Bernama Kenangan 💗 Biduk Asa Kayuh Cita 💗 55 Cerita Islami Terbaik Untuk Anak. 💗Syair Syiar Akademia. Penulis bisa ditemui di akun IG: @siskaartati

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Naya Candra Kang Sumirat

29 Desember 2024   11:21 Diperbarui: 29 Desember 2024   12:31 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penampakan Bulan Purnama dari belakang rumah (Dok.Pri. Siska Artati)

Dua belas purnama telah beredar
Menjalankan takdirnya mendampingi bumi dengan suka cita
Wajah rembulan yang berpendar
Kadang tersaput awan di gelap gulita

Meski mentari hadir menggantikan dirinya
Rembulan tak pernah khianat pada janjinya
Wajahnya yang gompal sekalipun saat dipandang dari belahan daratan dan samudera
Pesonanya tetap abadi memenuhi jagat raya

Rembulan berbisik lembut pada semesta
Ia kan tetap membersamai bumi dengan caranya
Sebagai pertanda penanggalan lunar yang eksotik
Berbumbu pesona bintang gemintang yang elok menarik

Semoga, purnama demi purnama kan menyapa dengan damai dan tenang
Di antara hiruk pikuk manusia yang makin sibuk dengan resolusi hidup
Rembulan 'kan menjadi saksi
Atas polah tingkah makhluk  yang tak pernah berhenti memenuhi ego pribadi

Rolas purnama wus karengkuh
Nglampahi pinasthi nyengkuyung bawana kanthi bagya
Naya candra kang sumirat
Kadhangkala kasaput mega ing nidra

Sanadyan surya wus angganti tekane
Candra tan kena nglirwake ikrare
Pasuryane kang sanadyan asama nitipriksa saka kisma tumekaning samudra
Suminarmu tansah langgeng ngrengkuh bawana

Candra cinatur lirih marang bawana
Tansah satya tuhu mangiring bumi kanthi upakarane
Minangka pratandha pancawara kang  agung
Kanthi rerenggan kartika kang endah kawigyan

Mugya, purnama gilir gumanti sumurup kanthi santi lan raharja
Ing antawis janma kang ndulu reribeting gesang
Candra bakal kadi amartyan
Marang solah bawaning janma kang tan nistha karti priyangga


Kota Tepian Mahakam - De kleine Switzerland, 28-29 Desember 2024, 12.57 WITA - 10.47 WIB

***

#PuisiKolaborasi, Puisi karya Siska Artati berbahasa Indonesia, disadurkan ke dalam Bahasa Sastra Jawa oleh Dyah Pratiwi (tinggal di Kota Batu, Jawa Timur), seorang pendidik yang memiliki minat dan kecintaan pada sastra dan bahasa Jawa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun